PERNIKAHAN ITU?
"Sebab
itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan
istrinya, sehingga keduanya menjadi satu daging." Kej
2:24.
PENDAHULUAN
Bacalah pernyataan berikut ini tentang pernikahan. Pernikahan
adalah hubungan seumur hidup antara pria dan wanita. Pernikahan ini memuaskan
beberapa kebutuhan: (1) kebutuhan akan mengasihi dan dikasihi, (2)
kebutuhan akan persahabatan yang dalam, untuk saling berbagi sebagai teman, untuk
kebutuhan sex, (3) kebutuhan akan anak-anak, (4) kebutuhan untuk lepas dari
kesendirian. Pernikahan seharusnya menjadi cerminan dari kasih yang juga
mencerminkan kasih Allah.
CITRA
ALLAH
Untuk
mengerti rencana Allah dalam pernikahan, kita harus memulai dengan maksud Allah
yang sesungguhnya terhadap umat manusia seperti yang terdapat dalam Kej 1
dan Kej 2.
Allah menciptakan kita sesuai dengan citra-Nya, berupa pria dan
wanita. Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut
gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan
burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala
binatang melata yang merayap di bumi. "Maka Allah menciptakan manusia itu
menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan
perempuan diciptakan-Nya mereka. Kej 1:26-27.
Kita adalah suatu makhluk pribadi. Kita tidak seperti ciptaan yang
lain. Kita mempunyai kemampuan yang unik untuk berhubungan- hubungan dengan
Allah dan hubungan antara satu dengan yang lain. Allah menghembuskan nafas
kehidupan ke dalam manusia dan kita menjadi makhluk hidup. Ketika itulah
TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup
ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup. Kej 2:7.
Sebagai manusia kita mempunyai kemampuan untuk mencerminkan citra
Allah sebagai makhluk yang berbelas kasihan, baik, sabar, mengasihi, tabah, dan
mengampuni. Hubungan pernikahan adalah yang paling intim diantara semua
hubungan antara manusia yang lain. Pernikahan mencakup suatu penyatuan yang
misterius dari dua pribadi yang terpisah dengan suatu cara yang khusus sehingga
mereka menjadi satu. Seorang suami dan istri berhubungan satu dengan yang lain
melalui pengalaman-pengalaman yang lebih luas dan bermacam-macam jika
dibandingkan dengan orang lain. Hubungan ini menjadi istimewa karena terjadi
dalam suatu batasan yang terbentuk dari suatu ikat janji seumur hidup antara
satu dengan yang lain. Pernikahan merupakan suatu yang berbeda yang meliputi
jangka waktu dari awal tahun-tahun kedewasaan, usia menengah, usia tua dan
kematian. Tidak ada hubungan lain yang berkembang seperti ini yaitu hubungan
yang penuh dengan kenangan. Hubungan dengan teman dan rekan sekerja penting,
namun tidak ada hubungan seperti hubungan pernikahan untuk keintiman.
DICIPTAKAN
UNTUK TUJUAN YANG BAIK
Apakah pemikiran Allah untuk dunia yang Dia ciptakan? Allah
melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap.
Kej 1:4. Lalu Allah menamai yang kering itu darat, dan kumpulan air
itu dinamai- Nya laut. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Kej 1:10.
Juga bacalah Kej 1:12,18,21,25 dan Kej 1:31 Segala sesuatu yang
diciptakan Tuhan adalah baik! Namun kemudian kita membaca, "Tuhan Allah
berFirman, tidak baik…" Apa yang tidak baik? "Tidak baik kalau
manusia itu seorang diri saja." Kej 2:18. Bahkan dengan seluruh
dunia binatang di sekitarnya, manusia masih tetap sendiri.
Kesendirian adalah kurangnya kesempatan untuk berbagi tentang diri
Anda sendiri dengan seorang yang mengerti seseorang kepada siapa Anda bisa
menikmati/memberikan komitmen dan kepercayaan yang saling menguntungkan.
Seperti itulah keadaan manusia ketika Allah menciptakannya pertama kali.
Meskipun Adam terutama memerlukan Allah mengatakan bahwa dia juga memerlukan
seorang teman. Bacalah Kej 2:18-24 untuk mempelajari jawaban Tuhan atas
kesendirian manusia.
Kata "penolong" berarti seorang pendukung, rekan
sekerja, atau pasangan. Kata ini tidak berarti seorang pembantu atau seorang
yang lebih rendah, tapi berbicara tentang hubungan antara teman yang setara.
Kelompok kata "sepadan dengan dia" berarti "sama dengan
dia". Ini adalah semacam hubungan dengan teman yang intim yang dikatakan
Allah tidak baik bagi seseorang jika tiada. Dalam pernikahan, si pria bisa
mempunyai hubungan yang intim dengan seseorang yang penuh citra dari Allah Sang
Pencipta seperti dia sendiri. Si pasangan ini akan mempunyai daya kreasi,
kepribadian dan pemikiran-pemikiran yang setara dengan si pria tersebut.
MEREKA
AKAN MENJADI SATU
Sebab
itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan
isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. Mereka keduanya telanjang,
manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu. Kej
2:24-25.
Ayat-ayat ini menekankan adanya ciri-ciri yang lengkap dari dua
pribadi dalam suatu pernikahan. Meninggalkan dan keterpisahan adalah penting
dalam pernikahan. Kata "meninggalkan" adalah suatu kata yang cukup
kuat. Kata ini berarti perbuatan meninggalkan yang sungguh-sungguh. Dalam
istilah meninggalkan, ada aspek sosial dan hukum dari suatu pernikahan. Tapi,
yang lebih penting, ada tindakan meninggalkan secara emosi dan secara mental.
Ikatan yang lama dengan orang tua, saudara, dan teman tidak diabaikan, namun
setelah pernikahan, janji dan posisi kejiwaan dari seseorang berubah dan
ditujukan kepada pasangannya.
Terjemahan yang tepat dari bahasa Ibrani untuk "memisahkan
(dalam bahasa Inggris = cleave)" adalah menempel pada yang lain, atau
terikat pada seseorang yang lain. Pernikahan tidak boleh diartikan hanya
sekedar selembar kertas yang ditandatangani oleh pendeta atau petugas yang
berwenang. Ini lebih dari sekedar dua orang yang hidup dibawah satu atap atau
tidur di atas tempat tidur yang sama. Pernikahan harus berarti suatu perpaduan
dari dua kepribadian yang menjadi satu. Dan juga harus merupakan saling ikat
janji antara satu dengan yang lain, suatu pengungkapan perasaan yang saling
menguntungkan dari dua emosi yang sudah ditetapkan oleh Allah.
Tujuannya adalah kesatuan, keintiman, dan adanya saling berbagi
isi hati, perasaan, dan rahasia pribadi antara satu dengan yang lain tanpa
adanya halangan. Persatuan dari dua jenis kelamin yang berbeda dan menjadi satu
daging semakin memperkuat cinta kasih dan membuatnya bertumbuh. Persatuan itu
juga mendorong cinta menjadi suatu kesetiaan dan membuatnya bertahan lama.
Tindakan dari mengasihi adalah bukan hanya menerima, tapi juga memberikan rasa
aman dalam pernikahan. Hubungan pria dan wanita yang sudah menjadi "satu
daging" adalah merupakan suatu kesatuan manusia yang seimbang. Segala
bentuk persatuan poligami, pernikahan dengan pasangan lebih dari satu, atau
homoseksual tidak bisa menjadi satu daging seperti yang diciptakan Tuhan. Tetapi
mengingat bahaya percabulan, baiklah setiap laki-laki mempunyai isterinya
sendiri dan setiap perempuan mempunyai suaminya sendiri. 1Ko 7:2.
APA
YANG SALAH?
Dengan kembali pada Kej 1 dan Kej 2 dan melihat kembali tujuan Tuhan
dalam suatu pernikahan, kita pasti bertanya, "Apa yang salah?" Dalam
rancangan-Nya untuk umat manusia, Allah memberikan kebebasan yang luas kepada
manusia. Allah tidak ingin manusia menjadi boneka yang buta dan tanpa pikiran.
Allah menghendaki mereka untuk kreatif dan menggunakan pikiran mereka, membuat
keputusan sebagai hak mereka, namun tetap ada di dalam batasan umum dari
rancangan-Nya.
Bacalah Kej 1:28-31. Kitab Kejadian menjelaskan hal ini
dengan menunjukkan bahwa Allah menawarkan semua pohon yang ada di taman,
kecuali satu, sebagai pilihan manusia. Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini
kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan
bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah
kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau
mati." Kej 2:16-17.
Berbagai macam kegiatan terbuka bagi umat manusia selama mereka
tetap tinggal dalam maksud Allah yang mencerminkan sifat sejati dari Allah.
Maksud-maksud ini adalah untuk kebaikan dan keuntungan bagi umat manusia. Namun
mereka memilih jalan mereka sendiri, dengan menolak pimpinan dan persahabatan
Allah. Citra Allah dalam hidup mereka menjadi rusak, menimbulkan suatu akibat
yang cukup terasa dalam berbagai hubungan. Akibat-akibat ini dimulai dalam
pernikahan. Pria dan wanita berhenti bersikap terbuka antara satu dengan yang
lain dan dengan Tuhan. Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu,
bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.
Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan- jalan dalam
taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu
terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman. Kej 3:7-8.
Mereka juga mendapati keirihatian diantara anak-anak mereka. Tetapi Kain dan
korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat
panas, dan mukanya muram. Kej 4:5.
PENEBUSAN
Dosa manusia memerlukan penebusan untuk ciptaan dan hubungan yang
sudah rusak. Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa
karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah. 2Ko 5:21.
Bacalah Rm 5:6-15; 1Kor 15:45-50. Kristus datang untuk memulihkan bagi
manusia sesuatu yang telah rusak ketika terpisah dari Allah. Hanya dengan
mengizinkan Kristus memulihkan kehidupan kita, maka citra Allah bisa terlihat
kembali dalam kehidupan manusia. Hal ini tidak akan lengkap sampai Kristus
datang kembali, namun dalam Perjanjian Baru telah jelas bahwa kita harus
memulai dari sekarang. Suatu pusat hubungan manusia adalah hubungan suami istri.
Orang-orang percaya mengharapkan pertolongan Allah yang penuh dengan anugerah
untuk memulihkan "kesatuan kasih" dalam kehidupan pernikahan mereka.
PEMILIHAN
"Janganlah
kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang yang tak percaya.
Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau
bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?" 2Kor 6:14.
Bagaimana
saya menemukan pasangan yang sesuai untuk saya?
Bagaimana
saya tahu jika saya sudah menemukan pasangan yang sesuai?
Mencari kehendak Tuhan dalam mencari pasangan adalah langkah
pertama untuk membentuk suatu pernikahan yang berhasil. Pelajari dan ikuti
petunjuk-petunjuk yang diberikan Alkitab. Petunjuk yang paling penting terdapat
dalam 1Kor
10:31. Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau
jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk
kemuliaan Allah. Paulus mengharapkan kepada kita untuk melakukan segala
sesuatu dalam hidup ini demi kemuliaan Tuhan. Tentu saja pernikahan juga seharusnya
membawa kemuliaan bagi Tuhan. Kita diberikan janji dalam Ams 3:5-6.percayalah
kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu
sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.
Kita harus mempercayai Allah, mengenal Dia, memandang kepada-Nya dan bukan
kepada diri kita sendiri dalam mencari hikmat dan pengertian. Maka Ia berjanji
untuk membuat jalan kita lurus dan menunjukkan kepada kita jalan kebenaran.
Apakah bagian kita dalam mengetahui pasangan yang diberikan Allah
kepada kita? Kita perlu memperhatikan prinsip-prinsip yang akan menolong kita
memilih dengan bijaksana. Salah satu prinsip yang paling penting membantu kita
mengetahui orang macam apa yang ingin Allah pilihkan buat kita. Akankah Allah
memilihkan, sebagai pasangan bagi anak-anak-Nya, seseorang yang tidak mengenal
dan menghormati Dia? Perintah dalam Perjanjian Baru adalah" Janganlah
kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak
percaya." 2Kor
6:14. Jika seseorang adalah seorang Kristen, dia harus mengetahui
tanpa ragu-ragu bahwa yang sesuai dengannya harus seorang Kristen juga. Kej
24 menceritakan suatu cerita dalam memilih pasangan hidup. Kita bisa
melihat cerita tersebut.
BAGAIMANA
ISHAK MENDAPATKAN SEORANG ISTRI
Abraham sudah tua. Dia mengatakan kepada pembantu dan kepala
pelayannya, Eleazar, yang bertugas mengurusi semua miliknya, untuk pergi ke
negerinya dan memilih istri yang sesuai untuk Ishak. Dia harus memilih wanita
diantara bangsanya sendiri, yang adalah penyembah Allah. Abraham berdoa supaya
Eleazar mendapatkan petunjuk Tuhan.
Ketika Eleazar tiba di kota Nahor di Mesopotamia dia segera berdoa
kepada Allah seperti ini. "Tuhan, Allah tuanku Abraham, buatlah kiranya
tercapai tujuanku pada hari ini, tunjukkanlah kasih setiaMu kepada tuanku
Abraham. Di sini aku berdiri di dekat mata air, dan anak-anak perempuan
penduduk kota ini datang keluar untuk menimba air. Kiranya terjadilah begini:
anak gadis kepada siapa aku berkata: Tolong miringkan buyungmu itu, supaya aku
minum, dan yang menjawab: Minumlah, dan unta-untamu juga akan kuberi
minum-dialah kiranya yang Kautentukan bagi hamba-Mu, Ishak." Kej
24:13-14.
Sebelum dia selesai berdoa, Ribka datang dengan buyung di atas
bahunya. Eleazar berkata kepadanya, "Tolong beri aku minum air sedikit.
"Minumlah." Katanya, "Dan aku akan memberi minum
unta-untamu juga." Ketika Ribka sudah selesai, Eleazar memberikan
kepadanya sebuah cincin emas, "Siapa ayahmu?" tanya Eleazar. Kakeknya
adalah saudara Abraham! Eleazar sangat takjub dan bersyukur kepada Tuhan. Dia
berlutut saat itu juga dan menyembah Allah. Allah sudah melakukan itu, persis
seperti yang diinginkan Abraham, sama seperti yang didoakan oleh hamba
tersebut. Allah sudah mengizinkan Eleazar menemukan istri yang sempurna bagi
Ishak. "Ini adalah dari Tuhan. Jadilah seperti yang dikehendaki-Nya.
Ribka, Maukah engkau pergi beserta orang ini dan menikah dengan Ishak?"
Tanya ibu dan saudaranya "Mau". jawabnya. Eleazar, Ribka dan
orang-orang yang beserta dengan dia berjalan pulang. Ketika mereka sudah dekat,
Ribka melihat seorang pria berjalan di padang dan bertanya, "Siapakah
orang itu?" Ya, pria tersebut adalah Ishak. Cerita tersebut diakhiri
dengan menceritakan bahwa Ishak mengambil Ribka sebagai istrinya dan dia
mengasihi istrinya tersebut. Apakah Allah menghargai kepercayaan Abraham dan
Eleazar kepada-Nya?
MENGHADAPI
KESULITAN-KESULITAN
Memilih pasangan hidup dapat membawa kita ke dalam keadaan yang
sulit. Renungkanlah kejadian-kejadian berikut ini dan tulislah menurut Anda
bagaimana seorang Kristen yang sedang mencari kehendak Allah harus berbuat:
1.
Seseorang mencoba untuk memaksa Anda menikah sehubungan dengan penglihatan
atau
mimpi yang dia katakan berasal dari Tuhan.
2.
Seseorang mengatur sebuah pernikahan bagi Anda. Mungkin karena
ketidakcocokan,
waktu, atau situasi mengharuskan kita menikah dengan
seseorang
yang tidak sesuai dengan pilihan kita.
Ingatlah,
bahwa orang Kristen harus lebih mentaati Allah daripada manusia. Tetapi
Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: "Kita harus lebih taat
kepada Allah dari pada kepada manusia." Kis 5:29. Ceritakan
kepada orang-orang yang bersangkutan mengenai perasaan Anda. Lakukan itu dengan
seramah dan selembut mungkin. Mintalah keberanian dan kekuatan dari Allah untuk
menghadapi ketidaknyamanan sekarang, daripada menyebabkan banyak orang tidak
bahagia karena terpaksa menerima suami atau istri yang salah.
APAKAH CINTA ITU?
"Sekalipun
aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi
jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan
canang yang bergemerincing." 1Kor 13:1.
Manakah di antara
pernyataan-pernyataan berikut ini yang paling sesuai dengan pendapat Anda
mengenai arti cinta?
1. Rasa tertarik yang kuat
akan sesuatu atau seseorang.
2. Sikap menyayangi dan
kelembutan.
3. Kerinduan bersama
seseorang.
4. Sanjungan dan pemujaan
terhadap seseorang.
5. Nafsu birahi terhadap
seseorang.
6. Usaha untuk meraih
sesuatu yang terbaik untuk orang lain.
7. Perasaan senang jika Anda
bersama seseorang, atau berpikir tentang orang itu.
Apakah definisi cinta di dalam kamus Anda? Bagaimana pendapat Anda
mengenai definisi tersebut? Sebagian besar orang tidak mempunyai pengertian
yang cukup untuk mengerti arti kata "cinta." Seringkali cinta
dianggap hanya sebagai rasa tertarik terhadap lawan jenis. Banyak pendapat kita
tentang cinta dipengaruhi oleh film, televisi, iklan, dan berbagai bentuk
majalah, buku-buku, sikap dari teman-teman atau penyelidikan dari orang-orang
di sekitar kita. Sangat penting untuk mengetahui bahwa Allah adalah kasih dan
menyampaikan kebenaran tentang kasih melalui Firman-Nya, yaitu Alkitab. Bacalah
1Yoh 4:7-10, 16-21.
KITA
BISA MEMPELAJARI TENTANG KASIH DARI ALKITAB
Mungkin Anda tidak pernah berpikir seperti ini, namun sesungguhnya
seluruh Alkitab adalah sebuah kisah kasih. Alkitab merupakan kisah tentang
kasih Allah yang tidak pernah mengecewakan terhadap suatu umat manusia yang
sulit dikasihi. Kasih Allah adalah kasih yang nyata. Melalui seluruh
halaman-halaman di Alkitab, kita mendapati bagaimana Allah dekat, menjaga,
merawat dan mengerjakan yang terbaik bagi mereka yang dikasihi-Nya. Dari
jauh TUHAN menampakkan diri kepadanya: Aku mengasihi engkau dengan kasih yang
kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu. Yer 31:3.
Dalam Perjanjian Baru, kita melihat gambaran kasih Allah yang luar
biasa terhadap semua orang. Ini adalah kasih yang tak terbatas. Dia membuat
suatu pengorbanan yang sangat penting untuk membawa kita dalam lingkaran
pemeliharaan-Nya yang kekal. Kita melihat Allah di dalam Yesus Kristus, seorang
manusia yang rela untuk melalui kematian dalam melakukan yang terbaik bagi
mereka yang dikasihi-Nya. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini,
sehingga Ia telah mengaruniakan Anak- Nya yang tunggal, supaya setiap orang
yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Yoh
3:16. Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena
Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. Rm 5:8. Demikianlah
kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk
kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.
1Yoh 3:16.
Jika
kita mau menyimpulkan semuanya, kita bisa mempelajari tentang kasih dengan
melihat hubungan Allah dengan manusia, yang artinya mungkin seperti ini: kasih
berarti selalu memberikan yang terbaik kepada orang yang kita kasihi. Yoh
3:16; Rom 5:8, dan 1Yoh 3:16.
GAMBARAN
TENTANG KASIH
Kasih di dalam Alkitab bukanlah mendapatkan sebanyak mungkin dari
orang lain, melainkan memberikan semua yang kamu bisa berikan. Kasih ini juga
bukanlah untuk mendapatkan pamrih dari apa yang kamu perbuat terhadap pasangan
Anda; melainkan kasih ini harus tanpa syarat/pamrih. Pernyataan yang paling
lengkap tentang kasih dalam Alkitab didapati dalam 1Kor 13:4-8.
Bacalah ayat-ayat tersebut, renungkanlah tiap tindakan kasih tersebut, dan
mulailah berpikir tentang penerapannya dalam pernikahan.
1.
Kasih itu sabar. Kasih itu tidak mudah marah, tidak mudah menyerang, tidak mudah
menjadi sakit hati. Kasih itu memampukan Anda untuk bersabar terhadap yang Anda
kasihi jika Anda merasa disalahi, dikritik, atau diabaikan. Kasih akan menunggu
untuk melihat efek yang baik dari kesabaran tersebut.
2.
Kasih itu murah hati. Ini adalah sisi positif dari kasih yang
sabar. Kesabaran menahan diri dari perbuatan menyerang balik, sementara
kebaikan/kemurahan hati berusaha mendapatkan cara untuk melakukan yang baik
terhadap orang yang kita kasihi, tidak peduli apa yang sudah dia lakukan.
Kemurahan menunjukkan suatu penghargaan. Kemurahan berarti ingin menolong,
suatu suara yang merdu, suatu penampilan dan senyum yang menyatakan kasih.
3.
Kasih itu tidak cemburu. Kasih bukanlah suatu
persaingan dengan yang kita kasihi, juga tidak berarti kita iri kalau dia
melebihi kita dalam sesuatu. Kasih bukanlah iri dengan talenta dari yang
dikasihi, kecakapan memimpinnya, kemampuannya untuk bergaul dengan orang lain
atau kemampuannya dalam mengerti Firman Tuhan.
4.
Kasih itu tidak memegahkan diri. Kasih tidak berusaha untuk
menonjolkan dan menyombongkan diri sendiri. Tidak juga menganggap dirinya lebih
tinggi dari pasangannya. Kasih tidak menyombongkan kekuatannya sendiri dan juga
tidak membesar-besarkan kelemahan-kelemahan dari yang dikasihi.
5.
Kasih itu tidak sombong. Kasih tidak Mempunyai sifat
kesombongan dalam hati. Kasih tidak berarti mencari perhatian dari kerja keras
yang sudah dilakukannya. Kasih itu tidak sombong, bersifat menekan, menonjolkan
diri atau sok memerintah.
6.
Kasih tidak melakukan yang tidak sopan. Kasih tidak berbuat
yang tidak sesuai etika, melainkan berbuat dengan kelembutan dan kesopanan.
Kasih itu menunjukkan rasa pengertian. Kasih itu tidak kasar dan menghina orang
lain.
7.
Kasih itu tidak mencari keuntungan diri sendiri.
Kasih itu tidak mementingkan diri sendiri. Kasih itu tidak mengharapkan segala
sesuatu dilaksanakan untuk menyenangkannya.
Kasih tidak mementingkan sesuatu selalu menjadi haknya. Kasih selalu mencari apa
yang disenangi oleh orang yang dikasihi.
8.
Kasih itu tidak pemarah. Kasih itu tidak mudah
tersinggung atau mudah mencari kesalahan. Kasih itu tidak mudah menjadi jengkel
jika ada sesuatu yang salah. Kasih itu tidak dapat dikecewakan oleh perbuatan
dari yang dikasihi.
9.
Kasih itu tidak menyimpan kesalahan orang lain.
Kasih itu tidak mudah menjadi kepahitan. Tidak mudah bersikap menyerang. Kasih
tidak menyimpan perasaan yang tidak enak karena perbuatan dari yang dikasihi.
10.
Kasih tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.
Kasih tidak merasa senang dengan kamalangan yang menimpa seseorang yang
dikasihi. Kasih berarti tidak bersukacita jika bisa mengatakan, "Lihat,
kamu juga tidak sempurna." Kasih Mempunyai sukacita batin di dalam
kebenaran.
11.
Kasih menutupi segala sesuatu. Kasih menutupi kesalahan
dari orang yang dikasihi. Berarti kasih tidak mencemooh seseorang yang dikasihi
dengan mengatakan kelemahan atau kegagalannya di muka umum.
12.
Kasih percaya segala sesuatu. Kasih mengatasi segala
kecurigaan, kebimbangan atau ketidakpercayaan. Kasih lebih memilih untuk
percaya sesuatu yang terbaik dari seseorang yang dikasihi dan menganggap maksud
dan motivasinya adalah murni.
13.
Kasih mengharapkan segala sesuatu. Kasih tidak membesar-besarkan
masalah. Kasih tidak pernah menyerah, tidak pernah putus asa. Kasih selalu
mengharapkan yang terbaik dari yang dikasihi.
14.
Kasih sabar menanggung segala sesuatu. Kasih berarti suatu
komitmen. Kasih tetap tegar jika ada sesuatu yang salah. Kasih mampu bertahan
dalam badai penderitaan dan kesukaran. Kasih tetap menjaga hati yang sukacita
di dalam pencobaan dan masalah.
15.
Kasih tidak pernah berkesudahan. Kasih tidak pernah jatuh,
tidak pernah berhenti, tidak pernah memilih perceraian sebagai penyelesaian
masalah. Kasih selalu menjaga pernikahan supaya pernikahan tetap erat.
KASIH
MERUPAKAN SUATU PROSES
Meskipun kadang-kadang
orang berkata, "Kami jatuh cinta," tetapi mereka sesungguhnya sudah
bertumbuh di dalamnya. Kasih yang dewasa bertumbuh dari bagaimana cara
mendapatkan menjadi berusaha memberi dengan sukacita. Satu- satunya cara agar
kita bisa mengalami kasih yang dalam, setia dan bertumbuh dalam pernikahan
adalah dengan mengalami kasih Allah dalam hidup kita sendiri. Kasih Allah bagi
kita turun menjadi kasih di hati kita masing-masing. Renungkan hal ini ALLAH
MENGASIHI ANDA! Renungkanlah kasih-Nya, nikmati kasih-Nya, minumlah
sepuas-puasnya dari kasih-Nya, bersyukurlah kepada-Nya karena kasih- Nya. Maka
segera sesudah Anda melakukan hal-hal tersebut, Anda akan menyerahkan seluruh
hidup Anda kepada-Nya, membiarkan Dia memenuhi dan mengendalikan hidup Anda
melalui Roh Kudusnya, membiarkan Dia hidup dalam hidup Anda. Kasih yang sejati
akan mengalir melalui hidup Anda dan pasangan Anda. Hasilnya adalah pribadi
Anda yang baru, yang mengerti bagaimana mengasihi dengan kepekaan yang paling
tinggi dan mulia sesuai Firman Tuhan. Kasih menghasilkan kasih. Allah ingin
memakai kasih semacam ini untuk mengubah pernikahan menjadi suatu hubungan yang
indah sesuai dengan rencana-Nya.
KEMURNIAN
"Karena
inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi
percabulan." 1Tes 4:3.
Pertemuan pertama dari para
tua-tua gereja diadakan di Yerusalem. Rasul-rasul yang pertama hadir di sana
juga, dan mereka bertemu dengan Paulus dan Barnabas untuk mendiskusikan
pertanyaan-pertanyaan yang penting yang sudah membuat bingung orang-orang
Kristen yang pertama. Mereka akhirnya memutuskan hanya tiga hal yang perlu
dikatakan kepada para orang Kristen pada masa itu. Bacalah tentang pertemuan
ini dalam Kis 15. Salah satu hal yang mereka tulis untuk semua orang
Kristen adalah supaya menjauhi percabulan. Sepucuk surat yang berisi juga
perintah-perintah ini ditulis oleh para tua-tua untuk dikirimkan ke semua
gereja.
SEBUAH
KARUNIA TUHAN
Seks adalah suatu karunia yang indah yang sudah sangat
disalahgunakan. Seks diartikan supaya dinikmati. Sebagai salah satu bagian dari
hubungan ikat janji dalam pernikahan, seks adalah salah satu karunia yang
paling indah bagi pria dan wanita. Orang Kristen tidak akan kehilangan
pengalaman tersebut. Tuhan tidak pernah menahan sesuatu yang baik bagi para
pengikut-Nya. Memang mereka mengalami sesuatu yang mana orang lain tidak mampu
untuk sepenuhnya menghargai. Dengan roh yang suka memberi, suatu pasangan dalam
pernikahan saling memberi satu dengan yang lain dengan suatu cara yang unik.
Mereka tidak mencari kepuasan yang singkat untuk diri sendiri, tetapi bertujuan
untuk memberikan kebahagiaan kepada yang dikasihi.
PENGAJARAN
DARI TUHAN YESUS
Tak seorangpun dapat mempelajari pengajaran-pengajaran dari Yesus
dan dalam Perjanjian Baru tanpa memenuhi syarat-syarat yang dikehendaki-Nya
yaitu kemurnian dan kebenaran. Percabulan, yaitu hubungan seks
antara dua orang yang tidak terikat pernikahan, dilarang paling sedikit 18
kali. Tetapi percabulan dan rupa-rupa kecemaran atau keserakahan disebut
sajapun jangan di antara kamu, sebagaimana sepatutnya bagi orang-orang kudus.
Ef 5:3. Apakah perintah untuk orang Kristen?
Perzinahan, yaitu hubungan seks dengan
seseorang yang sudah menikah yang bukan istri atau suami sendiri, dilarang
paling sedikit 15 kali dalam Alkitab. "Karena dari hati timbul segala
pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan
hujat" Mat 15:19. Ayat-ayat ini menyatakan sumber dari
dosa-dosa tersebut. Tulislah sumber itu pada garis di bawah ini.
Yesus menceritakan seorang wanita yang jatuh dalam perzinahan. Dia
tidak menghukumnya, tetapi mengatakan padanya "Pergilah dan jangan berbuat
dosa lagi." Yesus tahu pasti bahwa wanita itu sudah berdosa. Tapi
dengan kasih dia diampuni, dan diperintahkan supaya meninggalkan jalan hidupnya
yang berdosa. Bacalah Yoh 8:1-11. Dalam beberapa terjemahan Alkitab Anda
akan menemukan ayat-ayat ini sebagai bagian dari suatu perikop; di bagian yang
lain mungkin ayat tersebut dicantumkan sebagai catatan kaki.
BAIT
ALLAH
Kita adalah Bait Allah. Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu
adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari
Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? 1Kor 6:19.
Jika kita melakukan dosa perzinahan atau percabulan, kita telah melanggar hukum
Tuhan. Kesalahan kita tidak tergantung akibat secara fisik dari dosa kita.
Kebudayaan kita mungkin mengijinkan perbuatan dosa sex, namun dosa tetap
merupakan ketidaktaatan kepada Allah. Tidak peduli seberapa besar masyarakat
memberikan kelonggaran kepada kita untuk melecehkan karunia seks, dosa seks
tetap merupakan dosa. Bagaimana kita tetap bisa menyebut diri kita sebagai
orang Kristen sementara masih tidak mematuhi pengajaran dari Tuhan Yesus? "Jikalau
kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintahKu. Yoh 14:15.
Beberapa orang secara terbuka mengakui bahwa mereka tidak melaksanakan apa yang
dikehendaki oleh moral Kristen, tapi beberapa orang Kristen justru menipu diri
mereka sendiri dengan mengatakan bahwa mereka menuruti etika moral tersebut.
Tuhan Yesus Berkata,"barangsiapa memegang perintahKu dan melakukannya,
dialah yang mengasihi Aku." Yoh 14:21.
RENCANA
ALLAH UNTUK TUBUH KITA
Dalam sejarah Alkitab,
seseorang yang ditemukan hamil di luar nikah pasti akan dibunuh dengan dirajam
batu atau dengan cara yang lain. Biasanya dalam masyarakat tradisional,
anak-anak laki-laki satu kelompok dengan para laki-laki dan anak-anak perempuan
satu kelompok dengan para wanita. Di sini mereka mendapat pengajaran tentang
moral kemasyarakatan. Mereka tahu apa yang masyarakat harapkan dari mereka dan
tahu persis apa akibat dari ketidaktaatan. Tradisi itu jarang dilaksanakan
lagi. Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan
kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang
kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh
pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa
yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. Rm 12:1-2.
Bagaimana kita bisa mengetahui rencana Allah bagi tubuh kita? Apakah Allah bisa
berubah? Apakah kita berani untuk melebur Allah kita yang kudus supaya sesuai
dengan masyarakat kita yang bisa menerima apa saja yang kita lakukan?
TUBUH
KRISTUS
Bacalah dengan seksama 1Kor 6:13-20.
Tahukah Anda bahwa seorang Kristen adalah anggota dari tubuh Kristus? Apakah
Anda ingin mengambil sebagian dari tubuh Kristus dan menyatukannya dengan
seorang pelacur hanya untuk menyenangkan diri sendiri? 1Kor 18
menekankan perbedaan antara makan, minum dan dosa percabulan. Apa yang kita makan
dan minum masuk dan keluar tubuh kita, tapi dosa percabulan melibatkan
keseluruhan dari seseorang; pikiran, emosi dan tubuh. Melakukan hubungan seks
yang salah berarti menyiksa nurani dan menghancurkan pribadi diri sendiri.
MURNI
DALAM PIKIRAN
Pengajaran Tuhan Yesus
sangat tegas! Dia mengingatkan kepada orang-orang di atas bukit tentang
pengajaran menentang perzinahan. Lalu Dia menjelaskan makna yang lebih lengkap
lagi akan pengajaran ini: "Setiap orang yang memandang perempuan serta
menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya." Mat
5:28. Titus menyatakan bahwa "bagi orang najis…baik akal maupun suara
hati mereka adalah najis." Tit 1:15. Hati dan pikiran kita harus
suci. Petrus mendorong kita untuk. "Hiduplah sebagai anak-anak yang taat
dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu, tetapi
hendaklah kamu menjadi kudus" 1Petrus 1:13-16. Dalam Ef
4:23-24 Paulus menegur kita "supaya kamu diperbaharui dalam roh dan
pikiran…Yang telah diciptakan menurut kehendak Allah." Dengan memilih
apa yang mengisi pikiran kita, kita berarti juga memilih apa yang hendak kita
lakukan. Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia,
semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar,
semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. Flp 4:8.
ALLAH
ITU SETIA
Kristus mengampuni dosa
dengan sungguh-sungguh, tapi Dia juga ingin pertobatan yang sungguh-sungguh.
Ketika ada seseorang yang telah melakukan dosa percabulan datang kepada Dia dan
berkata, "Tuhan ampuni aku akan apa yang telah kulakukan," Tuhan
Yesus siap untuk mengampuni. Kristus dapat membuat "sesuatu yang
indah" dalam hidup Anda, jika Anda memberi-Nya kesempatan. Kasih sayang
Allah sungguh luar biasa! Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah
pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah
setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui
kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar,
sehingga kamu dapat menanggungnya. 1Kor 10:13. Carilah janji Tuhan
bagi kita. Memang pencobaan akan datang kepada kita seperti juga kepada setiap
orang atau "seperti sesuatu yang biasa bagi manusia" tapi Allah akan
menyediakan jalan keluar. Janji yang penting adalah, "Allah adalah
setia."
PERNIKAHAN
KRISTEN DAN KEHIDUPAN KELUARGA
PASANGAN
"Namun
demikian, dalam Tuhan tidak ada perempuan tanpa laki-laki dan tidak ada
laki-laki tanpa perempuan. Sebab sama seperti perempuan berasal dari laki- laki,
demikian pula laki-laki dilahirkan oleh perempuan; dan segala sesuatu berasal
dari Allah." 1Kor
11:11-12
Allah memilih untuk menciptakan dua jenis kelamin. Setiap pribadi
menjadi sempurna jika di dalam Kristus. Dan kamu telah dipenuhi di dalam
Dia. Dialah kepala semua pemerintah dan penguasa. Kol 2:10. Allah
menghendaki supaya pria dan wanita saling melengkapi dalam pernikahan. Mereka
dipersatukan bersama untuk membentuk suatu kesatuan pernikahan. Setiap pribadi
dalam suatu pasangan membawa kepada yang lain suatu nilai tambah, tindakan
untuk memperkaya, perbaikan.
DALAM
PERJANJIAN
Pengajaran Alkitab mengenai pernikahan menyebutkan bahwa
pernikahan adalah berarti pasangan, suatu ikat janji antara dua orang. Ini
adalah suatu persetujuan yang secara bebas masuk ketika seseorang memberikan
dirinya kepada pasangannya. "Kekasihku kepunyaanku dan aku kepunyaan
dia." Kid 2:16. Tema yang dikidungkan di seluruh Kidung Agung
adalah suatu perasaan saling menyukai yang besar antara suami istri. Sukacita,
semangat dan kesukaan yang saling dibagikan muncul dalam setiap paragraf. Dalam
pernikahan, terjadi persatuan jiwa dengan jiwa, tubuh dengan tubuh. Tidak ada
pasangan yang bebas terhadap yang lain. Mereka saling memerlukan. Namun
demikian, dalam Tuhan tidak ada perempuan tanpa laki-laki dan tidak ada
laki-laki tanpa perempuan. Sebab sama seperti perempuan berasal dari laki-laki,
demikian pula laki-laki dilahirkan oleh perempuan; dan segala sesuatu berasal
dari Allah. 1Kor
11:11-12. Tiap jenis kelamin mempunyai penghargaan yang sama dan Mempunyai
nilai yang unik di hadapan Allah. Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau
orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau
perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus. Gal 3:28.
AKIBAT
DOSA
Dosa mengakibatkan rusaknya rencana Allah. Laki-laki dan perempuan
melupakan hubungan antara pasangan yang setara. Suami mulai menjadi pasangan
yang berkuasa, dan penghormatan sang istri seringkali menjadi pihak yang kalah.
KEDATANGAN
YESUS
Tuhan Yesus membawa rencana yang baru. Ini betul-betul kembalinya
rencana Allah yang sebenarnya. Paulus menyatakan. "Tidak ada lagi
Yahudi atau Yunani, budak atau orang merdeka, pria atau wanita, karena kamu
semua adalah satu di dalam Kristus." Gal 3:28. Petrus
memerintahkan sang suami untuk menghormati istrinya sebagai kawan ahli waris
dari Kerajaan Allah 1Ptr 3:7.
Dalam kekristenan, penghargaan wanita yang terlupakan diterangi kembali dan
nilai-nilai mereka dinyatakan. Kristus mengembalikan kepada laki-laki suatu
karunia yang berharga yaitu sang istri sebagai pasangan yang penuh. Istri bukan
hanya penolong bagi suaminya dalam kehidupan sekarang ini, namun juga merupakan
kawan ahli waris bersamanya dari hidup yang kekal.
TANGGUNG
JAWAB TIMBAL BALIK
Dalam kekristenan sang suami dan istri masing-masing mempunyai hak
untuk mendapatkan kesetiaan yang penuh dari pasangannya. Hendaklah kamu
semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat
tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah. Ibr
13:4. Beberapa kelompok masyarakat hanya mengharapkan kesetiaan pihak
istri, namun standar Tuhan adalah kesetiaan oleh tiap pihak. Suami dan istri
dipanggil untuk saling mengasihi. Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana
Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya Ef
5:25. Dan dengan demikian mendidik perempuan-perempuan muda mengasihi
suami dan anak-anaknya… Tit 2:4. … Dan rendahkanlah dirimu
seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus. Ef 5:21
menyatakan tanggung jawab dari sikap saling ketaatan. Yaitu tiap pihak secara
sukarela dan mengasihi mau taat terhadap yang lain. Ketaatan yang bersifat
timbal balik ini memberikan kepada suatu keluarga dasar yang kuat.
SEBUAH
TIM
Sebuah pernikahan dimana tiap pihak mengenal nilai dan penghargaan
dari pasangannya akan menghasilkan hubungan yang paling indah. Tiap pihak dapat
menggunakan sumber, hikmat, atau pertolongan dari pasangannya. Sebuah pasangan
yang bisa saling menikmati satu dengan yang lain sebagai teman dapat menemukan
kesukaan yang besar dalam kebersamaan mereka. Waktu untuk berdoa, berbicara dan
membaca bersama akan memperkaya hidup mereka. Pergi ke berbagai tempat bersama
dan saling berbagi pengalaman akan memberikan kepada mereka suatu ikatan yang
kuat. Hal-hal yang sederhana dalam hidup akan membawa arti yang dalam ketika
dibagikan kepada yang lain. Rencana Allah untuk Adam dan Hawa bersama-sama
untuk "Beranak cuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan
taklukkanlah itu" dan bersama-sama memerintah atasnya, Kej 1:28.
Salam
kepadamu dari Jemaat-jemaat di Asia Kecil. Akwila, Priska dan Jemaat di rumah
mereka menyampaikan berlimpah-limpah salam kepadamu. 1Kor 16:19.
Juga bacalah Kis 18:1-4 dan Rm 16:3-5. Ayat-ayat ini memberikan
contoh-contoh yang baik tentang hubungan pernikahan. Priskila dan Akwila
disatukan dalam kasih dan dalam pelayanan mereka terhadap Tuhan. Mereka juga
bekerja bahu membahu sebagai pembuat tenda. Mereka juga pasangan dalam mengajar
Firman Tuhan.
PEMBERIAN
TOTAL
Paulus melihat adanya
kesetaraan antara hubungan suami istri. Bacalah 1Kor 7:3-5.
Apakah suami istri diharapkan mempunyai keinginan seks? Apakah tubuh
masing-masing merupakan milik pasangannya? Saat Anda membaca ayat-ayat
tersebut, apakah Anda memperhatikan bahwa Paulus menekankan akan adanya saling
memberi antara suami istri? Bacalah Ef 5 untuk mempelajari cara yang
baru bagaimana seharusnya sepasang suami dan istri berhubungan. Ketakutan
ataupun perasaan "berudajaib janganlah menjadi motivasi dari seorang
istri. Melainkan, dia memberikan dirinya sendiri "seperti kepada
Tuhan." Hal itu berarti memberi tanggapan dengan kasih, sukacita, dan
kesenangan hati. Dapatkah sang suami menyayangi istrinya? Dalam hubungan yang
baik, tiap pihak terus menerus memberi dan menerima kasih seperti kasih
Kristus. Ini adalah merupakan pengalaman untuk bertumbuh bersama. Kasih Kristus
adalah kasih yang tanpa syarat; kasih tersebut menerima, memperhatikan,
mengampuni dan mengasihi, bahkan ketika orang lain sepertinya sudah tidak
mungkin dikasihi.
KEPRIBADIAN
YANG BARU
Pernikahan atau hubungan suami istri menciptakan pribadi ketiga
yang muncul dari persatuan tersebut. Jika dahulu mereka berpikir
"aku" dan "milikku," pasangan suami istri sekarang berpikir
"kami" dan "milik kami." Mereka mulai mengembangkan suatu
kosa kata dan rencana yang bersifat kerjasama. Jika yang satu merasa pedih,
maka keduanya merasa terluka, jika yang seorang bersukacita, maka keduanya akan
bahagia. Tidak ada hubungan antara manusia yang lain yang demikian rumit namun
saling menguntungkan.
SUAMI DALAM PERNIKAHAN KRISTEN
"Hai,
suami, kasihilah istrimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah
menyerahkan diri-Nya baginya" Ef 5:25.
KASIH
YANG RELA BERKORBAN
Tanggung jawab pertama dari seorang suami dalam pernikahan adalah
mengasihi istrinya. Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah
berlaku kasar terhadap dia. Kol 3:19. Kata yang digunakan dalam ayat
hafalan kita dari Ef 5 untuk kasih sang suami bagi istrinya adalah kata
yang sama untuk mengungkapkan kasih Allah kepada umat-Nya. Kasih ini adalah
kasih yang terus memberi meskipun tidak menerima apa-apa sebagai gantinya.
Kasih ini hanya mencari apa yang baik bagi yang dikasihinya, tanpa mempedulikan
biaya dan pengorbanan secara pribadi. Dalam surat kepada jemaat di Efesus,
Paulus membaurkan pelajaran tentang kehidupan kekristenan dalam gereja dan di
rumah sehingga kadang-kadang sulit untuk menentukan apakah dia sedang berbicara
tentang gereja atau rumah. Sebagaimana kesatuan pernikahan dalam kitab Kejadian
merupakan gambaran dari kasih Allah, hubungan suami istri dalam Ef 5
merupakan gambaran Kristus dan gereja-Nya.
Kita
bisa mengerti dengan lebih baik bagaimana para suami hendaknya mengasihi
istri-istri mereka ketika kita melihat bagaimana Kristus mengasihi gereja-Nya.
Dari Ef 5:21-22,
buatlah daftar tentang ciri khas dari kasih Kristus terhadap gereja-Nya. …
dan rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus.
Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan. Kemudian, dengan
ayat-ayat yang sama, buatlah daftar yang menunjukkan tanggung jawab sang suami
dalam mengasihi istrinya.
PEMELIHARAAN
DAN PERLINDUNGAN
Alkitab tidak memberikan
kesempatan yang khusus pada suami. Perannya berpusat pada tanggung jawab, dan
dalam hubungannya dalam pelayanan, berpusat pada perannya sebagai seorang
Kristen. Sang suami harus menyediakan kebutuhan istrinya seperti yang
disebutkan dalam Ef 5:28-29. Demikian juga suami harus mengasihi
isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya
mmengasihi dirinya sendiri. Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri,
tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat…
Sang suami dikatakan harus memberikan kepada istrinya perhatian yang sama
seperti dia memberikan kepada tubuhnya sendiri. Hal ini termasuk menyediakan
hal-hal secara materi yang dibutuhkan sang istri seperti juga kebutuhan
keuangan. Juga memberi makan dan kebahagiaan pada sang istri. Buatlah gambaran
tentang cara pengertian dan perhatian yang lembut. Tetapi jika ada seorang
yang tidak memeliharakan sanak saudaranya, apalagi seisi rumahnya, orang itu
murtad dan lebih buruk dari orang yang tidak beriman. 1Timotius 5:8.
Daftarlah kebutuhan yang dimiliki oleh seorang istri:
PENGHARGAAN
DAN PENGHORMATAN
Demikian
juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum
yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia,
yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang. 1Ptr 3:7.
Beberapa suami merendahkan istri mereka, mengejek mereka, dan berbicara kasar
kepada mereka di hadapan orang banyak. Para suami seharusnya tidak melakukan
hal ini. Melainkan baik secara pribadi maupun di hadapan umum, seorang suami
harus menunjukkan hormat dan penghargaan kepada istrinya. Sang suami harus
menanggapi istrinya, sebagai seseorang yang juga bisa membagikan pengalaman
yang sama akan karunia Tuhan dalam hidup. Suami yang gagal untuk mengasihi dan
memberikan perhatian terhadap istrinya, jangan harap doanya dijawab Tuhan.
KEPEMIMPINAN
…
Karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat.
Dialah yang menyelamatkan tubuh. Ef 5:23. Alkitab
tidak menekankan kekuasaan secara diktator, melainkan adanya kepemimpinan.
Menjadi kepala keluarga tidak berhubungan dengan kelemahan atau kekuatan.
Kepala keluarga adalah suatu kedudukan pelayanan yang khusus sehingga suatu
pernikahan boleh berkembang dan bertumbuh. Sang suami memberikan contoh dari kehidupan
Ilahi.
Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN,
pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya
nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang
negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah
kepada TUHAN!" Yos 24:15. Pelajarilah bagaimana Yosua memberikan
kepemimpinan secara rohani kepada keluarganya. Kepemimpinan rohani termasuk
memberikan nasihat dan petunjuk berdasarkan Firman Allah. Sang suami memimpin
dalam membuat keputusan dalam keluarga. Dia melibatkan istrinya dalam doa dan
dalam usaha pencapaian persetujuan.
Kepemimpinan adalah suatu tanggung jawab yang berat bagi seorang
suami. Dia tidak bisa menanggungnya sendiri. Kunci untuk menjadi pemimpin di
rumah disebutkan dalam Ef 5:18: "Dan janganlah kamu mabuk oleh
anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh
dengan Roh."
SUKACITA
DAN BERKAT
Dengan beratnya tanggung jawab yang dibebankan atas suami, sangat
mungkin baginya untuk menyerah dan melupakan bahwa Allah bermaksud mengadakan
pernikahan untuk kebaikan dan kesukaannya. Ketika pernikahan dilaksanakan
sesuai dengan rencana Allah-yaitu dengan kasih, perhatian, kelembutan,
penghargaan dan penghormatan -upahnya adalah sukacita dan berkat-berkat.
Bacalah Pkh 9:9-10 dan Ams
5:18-19. Sang suami dapat memimpin keluarga dalam memberkati daripada
menyakiti hati. Bacalah 1Ptr
3:8-12. Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa
yang baik bagi semua orang! Rm 12:17. Perhatikanlah, supaya
jangan ada orang yang membalas jahat dengan jahat, tetapi usahakanlah
senantiasa yang baik, terhadap kamu masing-masing dan terhadap semua orang.
1Tes 5:15. …
kami melakukan pekerjaan tangan yang berat. Kalau kami dimaki, kami memberkati;
kalau kami dianiaya, kami sabar; 1Kor 4:12.
Seorang
yang percaya harus memberi berkat supaya dapat menerima berkat dari Tuhan.
Seorang
suami hendaknya bertanya kepada dirinya sendiri beberapa pertanyaan berikut
ini:
1. Apakah
kecakapan dari istri saya yang bisa saya puji?
2.
Dengan cara apa saya bisa menjadi berkat bagi dia?
3.
Dalam hal apa saya bisa berterima kasih kepada istri saya?
4.
Dalam kehidupan istri saya, hal khusus apa yang harus saya doakan agar Tuhan
memberkati?
Dengan
suatu sikap dan tindakan yang menanggapi segala sesuatu sebagai berkat, maka
"hari-hari yang baik dan hidup yang diberkati" bersama sang istri
akan merupakan suatu karunia Tuhan bagi sang suami.
ISTRI DALAM PERNIKAHAN KRISTEN
"Istri
yang cakap, siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga daripada permata.
Hati suaminya percaya kepadanya, suaminya tidak akan kekurangan keuntungan. Ia
berbuat baik kepada suaminya dan tidak berbuat jahat sepanjang umurnya,." Ams
31:10-12.
PENOLONG
DAN TEMAN
Kej 2:18-23 menunjukkan seorang istri sebagai
penolong dan teman. Dalam suatu hubungan yang baik yang sudah Allah rencanakan
dalam pernikahan, Dia sudah meletakkan pria dan wanita sebagai dua bagian yang
sama. Sang istri akan menjadi teman dan penghibur bagi sang suami. Dia akan
menjadi pelengkap bagi suaminya. Kerinduannya hendaknya membangun suaminya,
mengungkapkan kepercayaan diri dalam kecakapan suaminya, mendorong suaminya,
menunjukkan penghargaan, percaya pada kebijaksanaan dan kecakapan suaminya,
menunjukkan penghormatan, menolong suami meraih segala kecakapan, mendengarkan
dengan lembut, mengagumi suami, mempercayai suami, dan berdiri disamping sang
suami apapun yang terjadi. Sang istri akan menolong suami merasa aman dengan
mengasihinya.
…
dan dengan demikian mendidik perempuan-perempuan muda mengasihi suami dan
anak-anaknya,… Tit 2:4. Kasih yang dimiliki sang istri untuk suaminya,
adalah "kasih persaudaraan." Apa yang Anda cari dari teman Anda?
KERENDAHAN
HATI
Kerendahan hati suatu istilah Alkitab yang digunakan dalam semua
hubungan. Saling merendahkan diri satu dengan yang lain adalah suatu sifat
dalam kekristenan dan sebagai akibat dari kepenuhan Roh Kudus. Dan janganlah
kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah
kamu penuh dengan Roh…Ef 5:18. Merendahkan diri adalah dengan
sukarela mengangkat orang lain diatas diri Anda sendiri untuk melayaninya.
Suami istri hendaknya saling merendahkan diri, saling mengangkat, dan saling
melayani. Paulus memulai suatu diskusi tentang tanggung jawab pernikahan
setelah dia menyatakan prinsip-prinsip umum tentang merendahkan diri. "dan
rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus."
Ef 5:21.
Di dalam hubungan pernikahan, kerendahan hati membuat dua pribadi
bisa berfungsi sebagai satu tubuh, saling melengkapi dan bukannya saling
bersaing. #/TB Efe 5:21-23 menunjukkan bagaimana Yesus telah menjadi
model bagi tanggung jawab seorang suami atau istri. Yesus telah merendahkan
diri dan taat kepada Bapa dan melepaskan segala hak yang Dia punya. … yang
walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai
milik yang harus dipertahankan,… #/TB Fil 2:6. Begitu juga,
hendaknya sang istri taat dan merendahkan diri kepada suaminya. Hai
isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan.
#/TB Kol 3:18.
Kerendahan hati yang sejati menurut Alkitab adalah merupakan
kesukaan sang wanita yang kreatif yang berusaha menemukan bagaimana dia bisa
menunjukkan kepada suaminya bahwa dia menghormati, mengagumi dan bergantung
padanya. Ini berarti bahwa sang istri akan menjadi lebih tertarik kepada
kebutuhan suaminya daripada kebutuhannya sendiri.
Ketaatan dan kerendahan hati sang istri pada suaminya bisa
terlihat dengan baik ketika dia mendorong peran kepemimpinan sang suami dan
tidak pernah berusaha untuk menghancurkan, memudarkan, dan melemahkan atau
menguranginya.
PERHATIAN
TERHADAP KECANTIKAN DARI DALAM
Dalam 1Ptr
3:1-4 Petrus mendorong istri untuk mengembangkan kecantikan dari dalam
yang mencerminkan kewanitaan, kelembutan, perhatian dan kasih. Petrus tidak
mengatakan pada para wanita bagaimana harus berpakaian. Dia hanya memberikan
suatu prinsip: wanita yang cantik adalah seorang wanita yang mempunyai
kecantikan hati yang berupa sikap yang murni dan hormat dan merupakan pancaran
dari roh yang lembut dan tenang. Seorang istri dapat meraih lebih banyak dengan
tindakannya sebagai seorang Kristen dari pada dengan apa yang dikatakannya. Dia
murni dan menghormati. Dia tidak pernah berusaha untuk berkata-kata atau
melakukan sesuatu yang mempermalukan suaminya atau membuat suaminya merasa
ragu-ragu. Sang istri memperhatikan kesejahteraan suaminya, membangun suaminya
dan bukan menghancurkannya. Karena itu nasihatilah seorang akan yang lain
dan saling membangunlah kamu seperti yang memang kamu lakukan. 1Tes 5:11.
Seorang istri yang baik layak untuk dipercaya, Ams 31:11. Hati
suaminya tidak akan kekurangan keuntungan. Dia selalu setia kepada
suaminya.
MERAWAT
SEISI RUMAHNYA
Seorang istri hendaknya
merawat seisi rumahnya. Dia mungkin memberikan perhatian sepenuhnya akan segala
kegiatan di rumah atau dia mungkin juga bekerja di luar rumah. Lidia, Priskila
dan Dorkas jelas bekerja di luar rumah. Jika sang istri bekerja di luar rumah,
sangatlah penting untuk menjamin keseimbangan sehingga keluarganya tidak
diabaikan. Hal ini berarti bahwa seluruh keluarga perlu untuk memutuskan
pembagian tanggung jawab seisi rumah yang efektif. Dalam beberapa rumah tangga,
mungkin ada yang mempekerjakan pembantu. Perhatian istri yang utama bukanlah
mendapatkan uang ataupun harta milik melainkan kesejahteraan suami dan
anak-anaknya. Istri yang baik yang digambarkan dalam Ams 31:10-31,
sementara memberikan kasih dan perhatian kepada suami dan anak-anaknya, juga
bisa mencari nafkah dan membantu orang yang memerlukan.
ORANG
TUA DALAM RUMAH TANGGA KRISTEN
Ayat
Hafalan:
"Dan kamu, bapa-bapa, janganlah
bangkitlah amarah di hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran
dan nasihat Tuhan." Ef 6:4.
KARUNIA
TUHAN
Allah membuat segala
sesuatunya baik bagi pria dan wanita. Anak-anak yang diberikan kepada suami dan
istri merupakan karunia Tuhan. Ketika Esau bertanya kepada Yakub tentang
orang-orang yang bersama-sama dengan dia, Yakub berkata bahwa mereka adalah "Anak-anak
yang telah dikaruniakan Allah kepada hambamu ini." Kej 33:5. Beberapa
tahun kemudian, ketika Yusuf ada di Mesir, dia menunjukkan dua anaknya kepada
Yakub yang sudah tua dan berkata, "Inilah anak-anakku yang telah
diberikan Allah kepadaku di sini." Kej 48:9.
Pemazmur Menulis,"sesungguhnya anak-anak lelaki adalah
milik pusaka dari pada Tuhan, dan buah kandungan adalah suatu upah." Mzm 127:3.
Dalam Perjanjian Lama, orang-orang umumnya hanya berbicara tentang anak-anak
lelaki. Mereka kadang-kadang melupakan nilai dari anak-anak perempuan. Kristus
datang ke dunia dalam bentuk manusia untuk memulihkan umat manusia ke dalam
rencana Allah yang mula-mula. Sungguh dalam Kristus "tidak ada
laki-laki atau perempuan" Gal 3:28.
Karunia Allah adalah anak-anak, laki-laki dan perempuan.
Renungkan
kembali tentang rencana Allah yang indah dalam pernikahan antara seorang pria
dan wanita yang saling mengasihi dan menghormati Tuhan. Ingatlah kembali bahwa
anak-anak adalah merupakan karunia Tuhan. Tuhan memberikan karunia berupa
anak-anak di dalam beberapa rumah tangga; di beberapa rumah tangga yang lain
yang juga dikasihi-Nya, Dia memberikan karunia yang lain. Kita akan mempelajari
lebih banyak tentang rumah tangga tanpa anak dalam pelajaran
11.
Sekarang marilah kita mempelajari tanggung jawab dari orang tua terhadap
anak-anak sebagai karunia yang indah.
RENCANA
UNTUK MEREKA
Tanggung jawab apa yang dimiliki oleh orang tua dalam merencanakan
besar kecilnya keluarga mereka? Apakah mereka seharusnya Mempunyai anak
sebanyak mungkin menurut kekuatan tubuh mereka? Dalam beberapa masyarakat tradisional,
tiap keluarga ingin Mempunyai anak sebanyak mungkin. Anak-anak adalah merupakan
kebanggaan keluarga; mereka diperlukan sebagai para pekerja. Banyak anak yang
meninggal sebelum dewasa. Banyak faktor di Indonesia sekarang sehingga diadakan
pelajaran yang sungguh-sungguh mengenai keluarga berencana. Hal ini termasuk
pengertian perlunya biaya yang tinggi untuk membesarkan anak-anak, dan juga
tentang pendapatan keluarga. Angka kelahiran yang tinggi telah menambah masalah
Indonesia dengan kelaparan, kekurangan gizi, terbatasnya sekolah dan
pengobatan. Alkitab memerintahkan untuk bertanggung jawab dalam merencanakan
keluarga yang baik. "Tetapi jika ada orang yang tidak memeliharakan
sanak saudaranya, apalagi seisi rumahnya, orang itu murtad dan lebih buruk dari
orang yang tidak beriman." 1Tim 5:8. Orang tua Kristen
perlu berdoa untuk mempertimbangkan jumlah anak yang bisa mereka asuh. Seorang
penulis dari Afrika, John S. Mbiti, mengatakan, "menjadi orang tua adalah
suatu tanggung jawab yang besar. Anda melecehkan kesempatan dan kepercayaan itu
jika Anda menjalaninya dengan ceroboh, jika Anda menjalankannya dengan cara
dimana Anda hanya membuat anak-anak merana, lapar, berpakaian yang tidak layak,
tidak berpendidikan, dan merasa rendah diri di masyarakat. Hal utama yang harus
diketahui orang tua sekarang ini adalah berapa jumlah anak yang bisa diasuh
dengan layak sehingga nantinya menjadi pribadi yang sehat, bahagia, berkembang
dengan baik, dan bisa menjadi bagian yang baik dari masyarakat dan bangsa."
MENGAJAR
MEREKA
Supaya bisa diterima masyarakat dan bangsa dengan baik, orang tua
Kristen hendaknya membimbing perkembangan anak-anak mereka ke dalam jalan-jalan
Tuhan. Sebab Aku telah memilih dia, supaya diperintahkannya kepada
anak-anaknya dan kepada keturunannya supaya tetap hidup menurut jalan yang
ditunjukkan TUHAN, dengan melakukan kebenaran dan keadilan, dan supaya TUHAN
memenuhi kepada Abraham apa yang dijanjikan-Nya kepadanya. Kej 18:19.
Ayat ini tentang perintah Allah yang harus diikuti Abraham sehingga Allah dapat
membawa Abraham ke tanah yang sudah dijanjikan-Nya. Apakah dua hal yang harus
dilakukan anak-anak dan seisi rumah Abraham lakukan untuk "berjalan
menurut jalan Tuhan?"
Akankah mungkin bagi Allah untuk membuat bangsa yang besar dari
anak-anak Abraham jika mereka tidak melakukan yang benar dan adil? Bagaimana
mungkin anak-anak Anda menggenapi rencana Allah bagi mereka jika Anda tidak
mengajarkan kepada mereka untuk menurut jalan-jalan Tuhan? Tuhan memberikan
janji ini: "Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya maka
pada masa tuanya ia tidak akan menyimpang dari jalan itu." Ams 22:6.
"Sesungguhnya diantara mereka yang dilahirkan oleh perempuan
tidak pernah tampil seorang yang lebih besar daripada Yohanes Pembaptis."
kata Yesus, Mat 11:11. Bacalah Luk 1:6 untuk mempelajari macam
lingkungan rumah tangga yang disediakan Zakharia dan Elisabet bagi Yohanes.
Dapatkah Anda mengikuti contoh yang diberikan Zakharia dan Elisabet? Alkitab
mengatakan bahwa mereka "keduanya adalah benar di hadapan Allah dan
hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat."
MERAWAT
DAN MEMELIHARA MEREKA
Alkitab memberikan perintah yang khusus kepada orang tua. Paulus
menggambarkan hubungannya dengan orang-orang Kristen di Korintus dengan
mengatakan, "Karena bukan anak-anak yang mengumpulkan harta untuk
orangtuanya, melainkan orang tualah untuk anak-anaknya." 1Kor 12:14.
Paulus mengatakan bahwa dengan sukacita ia akan memberikan apa yang dia punya
untuk orang-orang Korintus. Haruskah orang tua Mempunyai permintaan terhadap
anak-anaknya yang menyebabkan kesulitan keuangan yang besar?
Permintaan-permintaan tersebut termasuk pesta pernikahan, pesta dan hadiah yang
semuanya mahal, dll. Sebagai orang yang baru dewasa, Anda mungkin tidak bisa
mengubah cara yang dipakai orang tua Anda. Anda harus mengikuti ajaran-ajaran
Kristen jika Anda menjadi orang tua.
MENGASUH
MEREKA
Paulus memberikan suatu
perintah yang pasti kepada para orang tua. "Dan kamu, bapa-bapa,
janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka
di dalam ajaran dan nasihat Tuhan." Ef 6:4.
Musa
telah memimpin bangsa Israel sampai diusia tuanya. Dalam pidato perpisahannya,
dia memberikan perintah yang terakhir dari Tuhan. Bacalah Ul 6 untuk
mempelajari perintah-perintah yang penting ini. Bagaimana bangsa Israel
mengatakan kebenaran-kebenaran ini kepada anak-anak mereka? Lihatlah ayat
Ul 6:6-9.
Ayat
Ul 6:4 memberikan perintah Allah yang Agung. Saat Anda membaca ayat
Ul 6:7 carilah beberapa "waktu untuk pengajaran Firman Allah"
yang bisa dipakai oleh seluruh keluarga untuk mengajar anak-anak. Perhatikan
bagaimana Allah menjadi pusat bagi keluarga pada masa itu. Anak-anak diajarkan
tentang Firman Tuhan dengan rajin dan rutin.
MEMBIMBING
MEREKA
Luk 2:52 menyebutkan kepada kita bahwa Yesus "makin bertambah
besar dan bertambah hikmat-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan
manusia." Dengan menggunakan empat bidang berikut ini, pikirkanlah
sikap-sikap dan kecakapan- kecakapan yang ingin anak-anak Anda miliki jika
mereka dewasa nantinya. Bagaimana cara terbaik yang bisa Anda tempuh untuk mengembangkan
kecakapan dan sikap mental anak-anak? Pendidikan apa yang Anda inginkan bagi
anak-anak Anda? Pikirkanlah juga perkembangan secara fisik. Apa yang perlu
diketahui anak-anak Anda mengenai tubuh mereka agar mereka bisa memperlakukan
tubuh mereka dengan benar sebagai Bait Roh Kudus? Apa yang perlu diketahui,
dialami, dilakukan anak-anak untuk bisa bertumbuh secara rohani? Apa yang
seharusnya menjadi ciri hubungan mereka dengan Allah? Bagaimana mereka perlu
berhubungan dengan orang lain-dengan orang Kristen dan non-Kristen?
BERSAKSI
BAGI MEREKA
Ceritakan pada anak-anak Anda tentang pekerjaan Tuhan dalam hidup
Anda. Ceritakan kepada mereka pada waktu Tuhan menyembuhkan Anda, atau ketika
Allah dengan ajaib menyediakan makanan bagi Anda saat Anda tidak mempunyai
uang. Ceritakan kepada mereka bagaimana perbuatan Tuhan selama ini kepada Anda.
Mzm 78:4, "Kami
tidak hendak sembunyikan terhadap anak-anak mereka, tetapi kami akan ceritakan
kepada angkatan yang kemudian puji-pujian kepada Tuhan dan kekuatan-Nya dan
perbuatan-perbuatan ajaib yang telah dilakukan- Nya." Ambil Alkitab
Anda sekarang dan bacalah Mzm 78:1-7. Ceritakan tentang kebaikan Tuhan kepada anak-anak Anda. Maka,
mereka juga akan menaruh kepercayaan mereka terhadap Tuhan.
MENGASIHI
MEREKA
Tunjukkan kedekatan Anda kepada anak-anak. Jika mereka melakukan
sesuatu yang baik, berikan pujian, ungkapkan, "Aku mengasihi
engkau," dalam perkataan dan perbuatan. Dorong dan bimbing serta ajar
mereka secara pribadi. Ada saatnya tiap orang tua meluangkan waktu sendiri
dengan tiap anaknya.
Ajarkan kepada anak-anak Anda tentang Firman Tuhan dan berdoalah
dengan anak- anak Anda. Firman Tuhan dapat memberikan hikmat kepada anak-anak
Anda menuju kepada keselamatan melalui iman dalam Yesus Kristus.
ANAK-ANAK
DALAM KELUARGA KRISTEN
"Hai
anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian." Ef
6:1
"Hai anakku, peliharalah perintah ayahmu, dan janganlah
menyia-nyiakan ajaran ibumu. Tambatkanlah senantiasa semuanya itu pada hatimu,
kalungkanlah pada lehermu." Ams 6:20-21. Allah
memberikan kepada Musa sepuluh perintah, ya hanya sepuluh peraturan yang paling
penting untuk menuntun hidup kita. Perintah yang kelima adalah, "Hormatilah
ayahmu dan ibumu, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh Tuhan, Allahmu,
supaya lanjut umurmu dan baik keadaanmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu,
kepadamu." Ul 5:16. Paulus menyebutkan perintah ini dengan
suatu janji, Ef 6:2.
KETAATAN
Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena
itulah yang indah di dalam Tuhan. Kol 3:20. Alasan apa
yang diberikan oleh Paulus agar mentaati orang tua dalam segala hal?
Hai
anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian.
Hormatilah ayahmu dan ibumu-ini adalah suatu perintah yang penting, seperti
yang nyata dari janji ini: supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi. Ef
6:1-3. Paulus menuliskan ayat-ayat ini dalam sebuah surat ketika dia sudah
tua dan ada di dalam penjara. Dia bukanlah seorang penjahat; dia salah satu
murid daripada Tuhan Yesus yang paling. Paulus melayani dengan nasihat-nasihat
yang penuh kasih kepada semua orang. Dalam tes ini dia mengikutsertakan
anak-anak dan orang tua. Bacalah Rm 1:30 Dan 2Tim 3:2.
Apakah Anda memperhatikan bahwa ketidaktaatan kepada orang tua adalah termasuk
sebagai dosa yang paling jahat? Baik ayah maupun ibu keduanya harus dihormati.
KASIH
ALLAH KEPADA ANAK-ANAK
Kasih Allah kepada anak-anak merupakan alasan yang utama mengapa
Dia menekankan ketaatan kepada orang tua. Dia Firmankan untuk menghormati orang
tua, "supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi." Ef
6:3. Anak-anak tidak bisa secara alamiah mengetahui untuk "menolak
yang jahat dan memilih yang baik." Mereka mesti bertumbuh dalam hikmat
ini, mereka mesti diajarkan pengetahuan ini. Orang tua adalah guru kedua yang
penting setelah Tuhan sendiri. Bacalah masa kecil Yesus dalam Luk 2:41-51.
Sebagai anak kecil, bagaimana Yesus melaksanakan perintah yang kelima?
Ef 5
berbicara tentang para istri yang harus merendahkan diri/taat kepada suami
mereka. Dalam Ef 6 suami dan istri sekarang disebut orang tua. Anak-anak
hendaknya mentaati orang tua mereka. Tidak ada keterangan yang menyebutkan
bahwa salah satu orang tua berhak atas penghormatan yang lebih besar dari yang
lain.
ALLAH
ADA DIATAS PARA ORANG TUA
Kis 5:29 menunjukkan suatu masa dimana bukanlah sikap yang terbaik untuk
mentaati orang tua kita. "Kita harus mentaati Allah lebih daripada
manusia" Jika orang tua kita meminta agar kita berbuat yang
bertentangan dengan kehendak Tuhan, kita harus mentaati Allah. Allah berbicara
kepada anak-anak, dan kehendak Allah harus menjadi yang pertama, bahkan sebelum
kehendak orang tua. Samuel hanyalah seorang anak kecil ketika dengan cara yang
ajaib Tuhan datang pada malam hari di tempat tidurnya dan berbicara kepadanya.
Lihatlah dalam 1Sam 3.
Bahkan ketika maksud untuk mentaati Tuhan bertentangan dengan
kehendak orang tua kita tidak boleh begitu saja meremehkan keinginan orang tua
kita. Kita harus berusaha sedemikian untuk mencapai suatu persetujuan. Kita
tidak boleh marah terhadap mereka, atau membuat mereka marah. Kita hendaknya
menunjukkan kepada mereka segala bentuk kasih dan penghormatan meskipun mereka
menentang kehendak Tuhan.
Petrus mengingatkan kepada kita bahwa seorang Kristen harus rendah
hati dalam semua hubungan. Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda,
tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu
seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang-orang yang
congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati. 1Ptr 5:5. Ketika
kehendak orang tua bertentangan dengan perintah Tuhan, seorang Kristen memilih
jalan Tuhan dengan kelembutan dan kerendahan hati.
KETIKA
ANAK-ANAK MENJADI DEWASA
Orang dewasa pun harus terus menghormati orang tua mereka. Seorang
anak yang telah dewasa mungkin hidup jauh dari orang tua dan harus membuat
sebagian besar keputusan sendiri. Perpisahan ini dapat menyebabkan kekuatiran
bagi orang tua mereka. Mereka mungkin akan merasa ditinggalkan atau bahkan
ditolak kalau anak- anak mereka yang telah ‘modern’ tidak menjaga suatu
hubungan yang dekat. Selalu ada perbedaan dalam tiap generasi dari umat manusia.
Hal ini nyata khususnya di negara-negara dimana gaya hidup berubah dengan
cepat. Anak-anak yang sudah dewasa perlu untuk menjaga hubungan yang dekat
dengan orang tua mereka, untuk memberitahu mereka bahwa mereka masih dikasihi
dan dihormati.
Usia tua sering membawa masalah yang memerlukan perhatian yang
penuh kasih dari anak-anak yang sudah dewasa. Dalam Mrk 7
Yesus menegur para pemimpin agama pada masa itu karena melaksanakan tradisi
mereka namun tidak betul-betul memperhatikan kebutuhan orang tua dan
menghormati mereka. Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara
ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibu-Nya
dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya:
"Ibu, inilah, anakmu!" Kemudian kata-Nya kepada murid-Nya:
"Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima dia dalam
rumahnya. Yoh 19:25-27 Ayat ini bilang bagaimana Yesus membuat suatu
rencana untuk merawat ibunya bahkan ketika Dia hampir mati di atas kayu salib.
Seperti Yesus yang menunjukkan penghormatan dan perhatian untuk ibunya selama
hidupnya, orang-orang Kristen saat ini perlu memegang perintah Tuhan untuk
menghormati orang tua mereka.
BERTUMBUH
DALAM MASALAH
"Tetapi
hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling
mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu." Ef
4:32.
Pernikahan adalah suatu hubungan dimana dua pribadi bercampur
menjadi satu. Tiap pribadi mempunyai kehendak, kebutuhan dan cita-citanya
sendiri. Karena tiap pribadi adalah unik, dan karena apa yang tiap pribadi bawa
juga unik, konflik mungkin terjadi. Kenyataannya, mungkin ada banyak konflik
dalam kehidupan pernikahan. Ini bukanlah sesuatu yang buruk. Ini hal yang
wajar. Bagaimana tiap pasangan menanggapi konflik tersebut adalah hal yang
utama.
PERTENTANGAN/KONFLIK
Kamus menjabarkan konflik sebagai "suatu perjuangan,
pertentangan, benturan dan ketidakcocokan yang tajam, kehendak yang bertolak
belakang." Pertentangan dapat menjadi suatu waktu untuk hubungan
pernikahan yang bertumbuh atau justru bisa menjadi betul-betul menyakitkan,
tidak terselesaikan, dan menghancurkan. Banyak orang Kristen yang tidak
menghadapi masalah secara terbuka sebab tidak ada yang telah mengajarkan kepada
mereka cara-cara yang efektif untuk mengatasinya.
APAKAH
YANG MENYEBABKAN PERTENTANGAN?
Bacalah Yak 4:1-3. Sebelum pernikahan, suatu pribadi sudah
hidup terpisah selama dua puluh tahun atau lebih. Selama jangka waktu itu,
setiap pribadi sudah menumbuhkan suatu selera, pilihan, kebiasaan, kesenangan
dan ketidaksenangan, nilai-nilai dan standar secara individu. Upacara
pernikahan tidak membuang semua perbedaan secara individu ini. Acara ini tidak
menyebabkan mereka selalu ingin melakukan sesuatu, cara dan waktu yang sama.
Tentu saja pasangan tersebut akan Mempunyai perbedaan pendapat dan pilihan dan
ini akan menuju kepada berbagai ketidakcocokan.
TANGGAPAN
TERHADAP PERTENTANGAN
Orang-orang
menanggapi konflik/pertentangan dengan cara yang berbeda.
1.
Beberapa orang memilih untuk menyendiri. Mereka mungkin
secara fisik meninggalkan ruangan atau tempat pertentangan tersebut. Mereka
mungkin menyendiri secara jiwa dengan tidak berbicara, dengan mengabaikan lain,
atau menutup diri sehingga tidak ada perkataan atau perbuatan yang mengena
mereka.
2.
Beberapa orang merasa bahwa mereka harus menang, tidak peduli berapapun ’
harganya’. Karena tiap pribadi dalam pasangan dalam pernikahan sangat
tahu kelemahan dan luka yang dimiliki pasangannya, maka mereka sering
menggunakan bagian ini untuk memaksa pasangannya untuk menyerah. "Si
pemenang" mungkin menyerang harga diri atau kebanggaan yang lain supaya
menang.
3.
Beberapa orang mengalah dalam suatu pertentangan agar bisa berbaikan kembali dengan
pasangan mereka. Mereka menyembunyikan kemarahan dan membiarkannya
tetap ada. Mereka mungkin menyimpan kepahitan dan luka hati namun tetap
melanjutkan hidup bersama dengan masalah yang tetap tak terselesaikan.
4.
Beberapa orang bisa berkompromi, atau memberikan sedikit dan mendapatkan sedikit.
Kadang-kadang kompromi penting. Namun, menggunakan cara ini agar mendapatkan
sesuatu untuk diri sendiri adalah tanggapan yang kurang baik terhadap suatu
pertentangan/konflik.
5.
Beberapa orang bersedia meluangkan waktu yang cukup dalam komunikasi secara langsung
dan terbuka sehingga beberapa keinginan atau ide-ide mereka yang semula
berubah, mereka puas dengan jalan keluar yang sudah mereka setujui. Mereka
telah menyelesaikan pertentangan tersebut. Bacalah Ef 4:29-32.
HUBUNGAN
SECARA PRIBADI DALAM PERNIKAHAN
Bacalah Mat 18:15-17. Menurut pendapat Anda bagaimana
menerapkan ayat- ayat ini dalam pernikahan? Ingatlah bahwa titik berat dari
Firman ini adalah pendamaian. Pengajaran dari Firman ini adalah,
"Janganlah masuk dalam situasi yang mana menimbulkan kerusakan hubungan
pribadi, tapi kerjakan yang perlu untuk memperbaiki hubungan yang rusak."
Saat Anda mempelajari Mat 18:15-17, perhatikan beberapa tindakan dan
urutan sebagai berikut:
1.
Saudara dengan saudara sebagai pribadi-pribadi yang setara.
2.
Masalah segera ditangani.
3.
Penyelesaian yang bersifat pribadi-muka dengan muka, untuk mendapatkan sesuatu
yang berharga
4.
Jika pertemuan secara pribadi gagal, bawalah dua atau tiga saksi yang mempunyai
kehidupan rohani yang baik. Tujuannya adalah bukan untuk mencari yang salah
atau yang benar. Juga bukanlah untuk mengumpulkan bukti-bukti yang digunakan
untuk menentang seseorang, melainkan untuk mendengarkan dari dua pihak dan
untuk menuju pada pendamaian. Membicarakan masalah dengan kehadiran beberapa
orang Kristen yang bijaksana, baik dan murah hati menciptakan suasana yang baru
dalam melihat masalah yang ada.
5.
Jika hal ini masih tetap gagal, bawalah ke dalam persekutuan di gereja. Ini
bukanlah pengungkapan masalah di muka umum. Ini adalah merupakan lingkungan
dimana ada doa, kasih dan persekutuan dari orang-orang percaya yang mana
hubungan yang indah secara pribadi dijunjung tinggi. Jelas bahwa Kristus
menghendaki suatu persekutuan dapat membentuk orang-orang Kristen yang pembawa
damai dan bukanlah menjadi hakim.
6.
Jika usaha ini gagal, orang tersebut akan dianggap sebagai bangsa kafir atau
pemungut cukai. Hal ini tidak berarti bahwa orang tersebut bisa dikucilkan
tanpa ada harapan sama sekali untuk bisa diajak berkumpul lagi. Tuhan Yesus
tidak pernah membatasi pengampunan terhadap umat manusia. Bacalah Mat
18:21-35. Ini adalah merupakan suatu tantangan untuk memenangkan orang dengan
kasih yang dapat menyentuh bahkan ke dalam hati yang paling keras sekalipun.
Matius dan Zakheus, bangsa kafir dan pemungut cukai, menjadi teman terdekat
Yesus. Semua persekutuan dalam gereja menyatukan kembali pribadi-pribadi dalam
menuju proses pendamaian.
LANGKAH-LANGKAH
DALAM MENANGANI PERTENTANGAN/KONFLIK
1.
Langkah pertama dalam menangani masalah adalah memulai proses pendamaian.
Meninggalkan atau mengabaikan masalah, dengan berharap masalah itu akan pergi
dengan sendirinya, tidak akan menyelesaikan masalah. Jagalah supaya hubungan
tetap hidup. Jagalah kesatuan. Sebab itu aku menasihatkan kamu, aku, orang
yang dipenjarakan karena Tuhan, supaya hidupmu sebagai orang- orang yang telah
dipanggil berpadanan dengan panggilan itu. Hendaklah kamu selalu rendah hati,
lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu. Dan
berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera. Ef
4:1-3. Janganlah menunggu sampai pasangan Anda memulai proses pendamaian
tersebut. Pakailah bahasa yang tidak mengancam atau menghakimi, seperti: >
"Dapatkah kita berbicara tentang…" > "Apakah ini sesuatu yang
bisa kita rundingkan?" > "Saya sungguh merasa putus asa
tentang…" > "Saya kuatir tentang…" > "Saya akan tidak
bahagia jika…" > "Saya tidak mengerti mengapa…"
2. Ketidakcocokan
sebagai salah satu bagian dari keseluruhan masalah. Bacalah Flp 2:1-8.Ketika
kekuasaan dan wewenang atas yang lain dipraktekkan, maka masalah tidak akan
pernah bisa diselesaikan. Satu pihak mungkin bisa lebih banyak berpikir,
berbicara atau menguasai yang lain dalam menyatakan pemikiran dari situasi yang
sedang terjadi. Ini tidak adil. Diskusi yang terbuka dimana tiap pihak bisa
menyumbangkan idenya secara seimbang dan dihargai akan menolong pasangan
tersebut untuk menemukan jalan keluar yang menguntungkan. Jangan ada pihak yang
mencari keunggulan atas yang lain dalam suatu hubungan.
3.
Tukarlah posisi. Rela untuk melihat situasi yang terjadi menurut pendapat
pasangan kita akan menuju kepada suatu pengertian tentang hal-hal yang pasangan
Anda pikirkan yang mempengaruhi pernikahan. Masalahnya mungkin bisa
diselesaikan hanya dengan satu pihak yang lemah lembut yang menghargai perasaan
yang lain. Bacalah Kol 3:12-17.
4.
Tanganilah masalah satu persatu. Kadang-kadang suatu pribadi mencoba untuk
melepaskan tekanan terhadap dirinya dengan mengetengahkan masalah yang lain.
Mereka mungkin mencoba untuk mempertahankan diri sendiri dengan menunjuk
kesalahan dari pasangan mereka. Tetaplah menangani masalah yang ada. Janganlah
mencoba untuk menyelesaikan masalah-masalah lain baik yang ada hubungannya atau
tidak. Anda bisa menanggapinya dengan mengatakan, "Anda mungkin benar
tentang hal itu, tetapi sekarang ini kita sedang membicarakan tentang…" Tetapi
hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah,
penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak
munafik. Dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk
mereka yang mengadakan damai. Yak 3:17-18.
5. Seranglah
masalahnya dan jangan orangnya. Terlalu banyak pasangan yang saling
menyerang dengan sindiran-sindiran, penghinaan dan ungkapan-ungkapan yang
menyakitkan. > "Kamu selalu…"; > "Kamu tidak pernah…"
atau; > "Kenapa kamu tidak bisa…";
Ketika Anda mengatakan, maka
berarti Anda sedang menyerang orangnya. Karena itu, hai manusia, siapapun
juga engkau, yang menghakimi orang lain, engkau sendiri tidak bebas dari salah.
Sebab, dalam menghakimi orang lain, engkau menghakimi dirimu sendiri, karena
engkau yang menghakimi orang lain, melakukan hal-hal yang sama. Rm 2:1.
Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan
dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.
Mat 7:2. Pelajarilah bagaimana memberitahu pasangan Anda tentang
perasaan Anda. Jangan melemparkan mereka seperti melempar sebuah batu.
Mengatakan kata-kata diatas secara langsung berarti jujur tentang perasaan yang
negatif seperti juga jujur tentang perasaan yang positif, jika bisa mengatakan
kata-kata di atas dengan cara yang tidak menyinggung perasaan, seperti:
>
"Saya merasa…" daripada, "Kamu…"
Karena itu nasihatilah seorang akan yang
lain dan saling membangunlah kamu seperti yang memang kamu lakukan. 1Tes 5:11.
6.
Minta pertolongan dari para pembawa damai yang penuh roh. Allah sudah
menempatkan orang-orang dalam persekutuan di gereja yang diberikan karunia
sebagai para pembawa damai. Anda bisa mengenali pengajaran-pengajaran dari
seseorang dengan melihat Firman yang Tuhan Yesus gunakan tentang diri-Nya
sendiri dalam Yoh 7:16-18. > Pengajaran yang sejati datang dari Tuhan
dan tetap konsisten dengan kasih
Tuhan. > Tuhan menyatakan kehendak dan
kebenaran-Nya kepada mereka yang bersedia
melakukannya. > Orang itu akan berbicara
tentang dirinya sendiri jika dia mencari
kemegahannya sendiri-tetapi
orang yang mencari kemuliaan Tuhan adalah yang benar.
Sang pembawa damai hendaknya
seseorang yang tidak mudah dipengaruhi dan adil, dan dapat melihat kedua sisi.
Sang pembawa damai dapat menurunkan nada-nada yang merusak dari suatu masalah
dan menolong suatu pasangan untuk menuju pendamaian.
7. Maafkan
dengan segenap hati. Kalau Anda sudah tahu Kristus sebagai Juru Selamat,
Anda sudah mengalami pengampunan yang dari Allah, Kol 2:13. Kamu
juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat
secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia
mengampuni segala pelanggaran kita…Jika Anda di dalam Kristus, Anda
mempunyai kemampuan untuk mengampuni diri sendiri dan orang lain. Sabarlah
kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila
yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah
mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian. Kol 3:13. Contoh
pengampunan yang terbesar adalah salib Kristus. Bacalah 1Ptr 2:21-24.
Pengampunan terjadi jika kasih rela menerima luka dan kesengsaraan hidup dan
mengabaikan semua tuduhan terhadap yang lain. Pengampunan adalah menerima orang
lain ketika dia sudah melakukan sesuatu yang tidak menyenangkan. Pengampunan
bukanlah menerima dengan syarat bahwa orang yang diampuni itu harus melakukan
sesuai kehendak kita. Pengampunan diberikan secara cuma- cuma, dengan kesadaran
bahwa si pemberi maaf tersebut juga mendapatkan maaf secara terus- menerus.
Pengampunan adalah suatu hubungan antara dua pribadi yang setara yang menyadari
bahwa mereka saling memerlukan. Tiap orang memerlukan pengampunan dari yang
lain. Tiap orang perlu untuk diterima oleh yang lain. Tiap orang perlu orang
lain. Dan demikian juga, di hadapan Allah, setiap orang melepaskan semua
tuduhan, menolak semua penghakiman secara sepihak, dan mengampuni. Mengampuni
sebanyak "tujuh puluh kali tujuh" seperti yang dikatakan Yesus
dalam Mat 18:21-22.
BERBAGAI
MACAM BENTUK DARI KELUARGA
"Selanjutnya
hendaklah tiap-tiap orang hidup seperti yang telah ditentukan Tuhan baginya dan
dalam keadaan seperti ia waktu dipanggil Allah. Inilah ketetapan yang kuberikan
kepada semua jemaat." 1Kor 7:17.
Ketika kita berpikir tentang sebuah keluarga, biasanya kita
berpikir tentang dua orang tua dan anak-anak mereka. Dalam pelajaran ini kita
akan berpikir tentang pola keluarga yang berbeda. Beberapa pasangan suami istri
tidak mempunyai anak; dalam beberapa keluarga hanya ada satu orang tua.
Meskipun banyak orang yang menikah, beberapa orang tetap tinggal sendiri
(membujang). Allah bisa menghormati dan memberkati semua pola keluarga ini jika
semua anggota keluarga tersebut mau menyerahkan diri kepada Tuhan.
KELUARGA
TANPA ANAK
1. Pola
Perjanjian Lama.
Pada masa Perjanjian Lama,
mempunyai banyak anak dianggap sebagai berkat Tuhan bagi keluarga-keluarga
dalam kehidupan bangsa Israel. Mereka berpendapat bahwa mempunyai banyak anak
adalah karena Tuhan senang kepada mereka. Istrimu akan menjadi seperti pohon
anggur yang subur di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun
sekeliling mejamu! Sesungguhnya demikianlah akan diberkati orang laki-laki yang
takut akan TUHAN. Mzm
128:3-4. Sebaliknya, tidak mempunyai anak dianggap sebagai aib, suatu
tanda bahwa Allah tidak senang terhadap mereka. Namun dalam Perjanjian Lama,
beberapa orang melihat bahwa pernikahan tanpa anak Mempunyai nilai yang tinggi.
Elkana bertanya kepada istrinya Hana yang tidak Mempunyai anak, "Bukankah
aku lebih berharga bagimu daripada sepuluh anak laki-laki?" 1Sam 1:8.
Bangsa Israel tinggal diantara orang-orang yang menyembah berbagai
dewa kesuburan. Bangsa Israel hanya memandang Allah sendiri sebagai pemberi
hidup. Mereka tahu bahwa hanya Allah sendiri yang dapat meningkatkan hasil "buah
kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu." Ul 28:4. Bacalah Kej 30:1-2
untuk mendengarkan tangisan Rahel yang mengeluh pada suaminya. Yakub, suaminya,
tentu saja marah. Jawabannya adalah "Akukah pengganti Allah yang telah
menghalangi engkau mengandung?"
2. Penekanan
yang Baru Bersama Yesus.
Dalam Perjanjian Baru,
setelah kedatangan Sang Mesias, Penebus, ada perubahan sikap terhadap ibu. Ada
perubahan secara berangsur-angsur dari pemikiran yang berkata bahwa mempunyai
anak adalah suatu hal yang paling utama bagi wanita. Nilai dari seorang wanita
tidak lagi tergantung pada jumlah anak yang dilahirkannya. Titik berat beralih
dari kelahiran secara fisik menjadi kelahiran secara rohani-yaitu jalan masuk
ke dalam keluarga Allah melalui iman kepada Tuhan Yesus Kristus. Tentang hal
mempunyai anak disebutkan dalam 1Tim 5. Paulus menasihatkan
untuk menangani masalah janda-janda yang masih muda, mengikuti apa yang
diinginkan oleh budaya setempat, supaya menikah lagi dan mempunyai anak.
Alasannya adalah masalah moral (1Tim 5:11)
dan arti dari suatu kehidupan (1Tim 5:16). Mereka tidak ingin
gereja dibebani dengan menghidupi orang-orang muda tanpa sumber penghasilan
selama masa yang panjang.
3. Banyak
Karunia.
Tuhan Yesus menghormati dan
merawat ibu-Nya. Tapi, Yesus menunjukkan bahwa seorang wanita tidak dihargai
dalam pandangan Allah karena kemampuannya secara fisik untuk melahirkan anak,
namun karena melakukan kehendak Tuhan. Bacalah dalam Luk 11:27 tentang
wanita yang berteriak diantara orang banyak, "Berbahagialah ibu yang
telah mengandung Engkau dan susu yang telah menyusui Engkau." Yesus
menjawab, "Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan Firman Allah
dan yang memeliharanya." Ada banyak karunia yang lain yang dapat
diberikan oleh orang kepada dunia disamping anak-anak, dan karunia tersebut
sama pentingnya. Seseorang dapat menyenangkan Allah dengan mempunyai anak atau
tanpa anak. "Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan
mempunyainya dalam segala kelimpahan." Yoh 10:10.
4. Beberapa
Kepercayaan yang Salah.
Kepercayaan Salah yang Pertama:
"Tidak punya anak selalu merupakan kesalahan istri."
Yang Benar:
Tidak demikian! Tidak mempunyai anak tidak seharusnya dianggap sebagai
"kesalahan" suami atau istri. Ini tidak selalu tergantung pada
keadaan dari sang istri. Kenyataannya ini mungkin keadaan sang suami. Saat ini,
banyak yang dapat dilakukan secara medis untuk menolong pasangan yang tidak
mempunyai anak, dan mereka hendaknya tidak ragu-ragu untuk meminta nasihat dari
dokter yang sesuai.
Kepercayaan Salah yang
Kedua: "Tidak mempunyai anak dalam suatu pernikahan berarti
pernikahan itu gagal."
Yang Benar:
Tidak demikian! Meskipun tidak ada anak-anak yang dilahirkan, ada banyak alasan
yang baik dalam suatu pernikahan untuk tetap bertahan, bahagia dan diberkati.
Mempunyai anak adalah hanya salah satu alasan adanya pernikahan. Dapat saling
memberikan kasih, membantu untuk menjadi apa yang Allah inginkan, menguatkan
dan menghibur-semuanya itu dapat memberikan kepuasan yang penuh. Kemampuan
untuk dapat melahirkan anak tidak membuktikan apa-apa kecuali bahwa Anda memang
bisa melahirkan anak. Ada jauh lebih banyak lagi yang diperlukan untuk membuat
seseorang menjadi seorang suami atau istri yang baik, seorang ibu atau ayah
yang baik.
Kepercayaan Salah yang
Ketiga: "Tidak mempunyai anak merupakan hukuman Allah atas
dosa."
Yang Benar:
Tidak demikian! Tidak adanya karunia anak bukanlah tanda bahwa Allah tidak
senang. Anak-anak memang merupakan karunia Allah, tapi Allah mempunyai banyak
karunia lain yang bisa diberikan.
Kepercayaan Salah yang
Keempat: "Jika mereka berdoa dengan sungguh- sungguh, mereka pasti
akan mendapatkan anak."
Yang Benar:
Tidak selalu! Jika suatu pasangan mengasihi Allah, mereka harus percaya bahwa
apapun yang diberikan kepada mereka adalah yang terbaik, dan bukan terbaik
nomor dua, tetapi yang terbaik. Jika suatu pasangan telah berkonsultasi dengan
dokter yang baik dan sudah melaksanakan nasihat nya dan berdoa dengan
sungguh-sungguh supaya diberikan anak-namun kemudian tidak ada anak yang
dilahirkan, Tuhan mempunyai sesuatu bagi pasangan tersebut yang justru lebih
baik.
ORANG
YANG TIDAK PERNAH MENIKAH
Biasanya seorang pria atau
wanita pasti menikah. Namun ada perkecualian. Anda tidak harus menikah untuk
menuju pada kehidupan yang penuh dan bahagia. Rasul Paulus memberikan suatu
nasihat yang baik dalam 1Kor 7:17 saat dia berkata, "Selanjutnya hendaklah tiap-tiap orang
hidup tetap seperti yang telah ditentukan Tuhan baginya dan dalam keadaan
seperti waktu ia dipanggil Allah." Orang-orang yang mempunyai karunia
untuk hidup sendiri "demi Kerajaan Allah" mampu untuk
bertumbuh dalam kedewasaan sebagai pribadi- pribadi yang mengasihi tanpa
pertolongan manusia yang biasa didapatkan dalam sebuah pernikahan. Mereka
mempersembahkan seluruh hidup mereka untuk melayani Tuhan. Paulus mengatakan
bahwa ada keterbatasan untuk melayani Tuhan dalam suatu pernikahan dan bukan
dalam kesendirian. "Tetapi kepada orang-orang yang tidak kawin dan
kepada janda-janda aku anjurkan, supaya baiklah mereka tinggal dalam keadaan
seperti aku." 1Kor 7:8.
Orang yang tidak menikah secara khusus harus memandang Allah
sebagai sumber kekuatannya. Sangat mudah pada masa sekarang ini bagi orang yang
masih sendiri untuk menginginkan perzinahan masih dalam hidupnya. Kalau Allah
memberikan karunia kesendirian, maka Dia juga akan memberikan kepada Anda
kekuatan untuk hidup dengan moral yang baik dan benar yang akan membawa
kesaksian bagi-Nya. Selanjutnya hendaklah tiap-tiap orang tetap hidup
seperti yang telah ditentukan Tuhan baginya dan dalam keadaan seperti waktu ia
dipanggil Allah. Inilah ketetapan yang kuberikan kepada semua jemaat. 1Kor 7:17
Mintalah Allah untuk menolong Anda dalam menerima kehidupan yang sudah diberikan
kepada Anda.
RUMAH
TANGGA DENGAN ORANG TUA YANG HANYA SATU
Beberapa rumah tangga hanya Mempunyai satu orang tua. Hal ini bisa
disebabkan oleh kematian, perceraian, atau pasangan yang seperti suami istri
namun tidak menikah (kumpul kebo). Yang cocok bagi Allah adalah jika tiap rumah
tangga mempunyai ayah dan ibu yang mengasihi. Tetapi, banyak orang, terutama
ibu-ibu yang membesarkan anak-anak mereka, seorang diri. Kita patut berterima
kasih kepada satu orang tua yang rela menerima tanggung jawab dari dua orang
tua.
Untuk membangun orang dewasa yang utuh dan stabil, anak-anak
memerlukan contoh dari kedua orang tua untuk diikuti. Pengajaran dan latihan
tidak lengkap jika tidak dikerjakan oleh kedua orang tua. Para jemaat di gereja
perlu memberikan bimbingan dan bantuan semaksimal mungkin pada keluarga dengan
satu orang tua.
Ketika anak-anak kehilangan satu orang tua karena kematian, maka
orang tua yang masih hidup mempunyai tugas yang berat untuk mengasuh anak-anak
sendirian sementara masih berduka dan menyesuaikan diri dalam keadaan yang
berbeda. Ketika orang Kristen gagal untuk mengikuti rencana Allah dan anak-anak
di rumah tinggal tanpa ayah atau ibu yang mengasihi dan bertanggung jawab, hal
ini dapat menyebabkan masalah yang besar bagi banyak orang. Perceraian atau
pasangan yang tidah menikah mencuri kehidupan yang baik bagi anak-anak dan
dewasa yang sudah Tuhan rencanakan. Tetapi Allah kita menerima kita apa adanya.
Karena Dia mengasihi kita, Dia mengampuni kehidupan kita yang di luar
rencana-Nya dan gagal menerima berkat-berkat yang sudah disiapkan bagi kita.
Dia menerima pertobatan kita dan memberikan pengampunan. Maka kita harus
menerima pengampunan itu dan mulai hidup dalam jalan-Nya. Cita-cita dari setiap
orang tua harus mengikuti Ams 22:6. Didiklah orang muda menurut jalan
yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada
jalan itu. Pelajarilah ayat ini dan jadikannya sebagai cita-cita Anda.
ORANG
YANG BERCERAI
Perceraian bukanlah dosa yang tidak bisa diampuni. Allah masih
mengasihi orang yang telah bercerai. Seseorang tetap bersalah jika dia tidak
mencari dan menerima anugerah dan pengampunan dari Allah. Namun, perceraian
bukanlah cara untuk menangani berbagai masalah pernikahan. Perceraian
melemahkan semangat, menghancurkan impian-impian dan mencerai-beraikan
keluarga. Perceraian juga melemahkan kehidupan dengan kesepian, kepedihan, dan
kedukaan. Hanya kematian pasangan dalam pernikahan yang lebih menyedihkan
dibandingkan trauma karena perceraian. Bacalah Mal 2:13-16 untuk
menemukan alasan-alasan mengapa Tuhan membenci perceraian.
Perceraian merupakan pengumuman secara hukum dan di hadapan umum
tentang kehancuran dari suatu keluarga. Hal ini jahat di mata Tuhan, Pencipta
dari suatu keluarga. "Aku membenci perceraian," Firman Allah
dalam ayat Mal 2:16!
Bacalah Mrk
10:2-12 untuk belajar apa yang Yesus ajarkan tentang perceraian.
Perhatikan pertanyaan yang ditanyakan oleh orang-orang Farisi, "Apakah
seorang suami diperbolehkan menceraikan istrinya?" Apakah mereka juga
menganggap seorang wanita berhak untuk menceraikan suaminya? Memang tidak. Bagi
mereka, para wanita hanya mempunyai hak-hak yang sedikit. Yesus mengutip dari
tulisan Musa dalam Perjanjian Lama. Dalam Mrk 10:6 Dia menunjuk pada
rencana Allah saat permulaan penciptaan. "Allah menjadikan mereka laki-
laki dan perempuan." Kemudian Yesus mengutip dari Kej 2:24,
"Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu
dengan istrinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging."
Kesetaraan antara wanita dan pria dalam penciptaan dan pernikahan ditegaskan di
sini. Suami dan istri dibuat setara. Bacalah Mrk 10:11 dan Mrk 10:12
lagi. Apakah Yesus memberikan hak dan tanggung jawab yang sama pada laki-laki
dan perempuanApakah Anda merasa bahwa para wanita mempunyai tanggung jawab dan
hak yang sama seperti pria? Tuhan Yesus berFirman "Karena apa yang
telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia." Mrk 10:6.
Secara positif Tuhan Yesus mengatakan bahwa pernikahan adalah dari Allah dan
tidak boleh dihancurkan.
JIKA
HANYA SATU YANG KRISTEN
Kita sudah mempelajari pentingnya memilih seorang Kristen sebagai
pasangan hidup. Namun kadang-kadang seseorang menikah dengan pasangan yang
tidak seiman. Mungkin pasangannya itu akan diselamatkan setelah menikah, atau
orang telah membuat suatu pilihan tanpa memperhatikan dengan serius pada
rencana Allah. Dalam 1Kor 7
Paulus berbicara kepada orang Kristen tentang menikah dengan orang yang belum
diselamatkan. Dalam 1Kor
7:15 dia mengingatkan kepada kita, "Tuhan memanggil kamu untuk
hidup dalam damai sejahtera." Orang Kristen yang memiliki pasangan
yang belum diselamatkan mempunyai tanggung jawab yang besar untuk mempraktekkan
prinsip- prinsip kekristenan tanpa dukungan dari pasangannya. Dalam hal ini,
orang Kristen tersebut harus ingat untuk tetap berhubungan dengan kasih, lemah
lembut, dan rendah hati dengan pasangannya. Petrus secara khusus berbicara
kepada seorang istri yang suaminya belum diselamatkan, mendorongnya untuk hidup
dengan jalan yang memungkinkan bisa membawa suaminya untuk mengenal Tuhan. Demikian
juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di
antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan
dimenangkan oleh kelakuan isterinya…1Ptr 3:1.
Paulus memerintahkan pada pihak yang Kristen dalam pernikahan
untuk tidak menghancurkan pernikahan, tapi membebaskan pihak Kristen dari
tanggung jawab jika pasangannya yang belum percaya tersebut meninggalkannya.
Bacalah 1Kor 7:12-15.
Ketika pasangannya yang memilih untuk pergi, orang Kristen tersebut memiliki
kebutuhan yang besar akan kasih dan dukungan dari lingkungan Kristen.
KELUARGA
DAN MASYARAKAT
"…
Pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya
nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang
negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah
kepada Tuhan!" Yos 24:15.
Ketika
Yosua dan umat Israel mengamati Tanah Perjanjian, mereka mempunyai pilihan yang
harus dipilih.
1.
Mereka bisa melayani allah nenek moyang mereka dulu.
2.
Mereka bisa melayani allah asing di tanah baru yang mereka masuki.
3.
Mereka bisa melayani satu-satunya Allah yang benar yang menyatakan diri-Nya
pada umat Israel dan membebaskan mereka dari perbudakan.
Anda
memiliki beberapa pilihan, dimana saja Anda tinggal dan kebudayaan apapun yang
ada di tempat tersebut.
1.
Anda mungkin memilih tradisi dimana Anda tinggal meskipun beberapa hal mungkin
bertentangan dengan Firman Allah.
2.
Anda mungkin memilih jalan-jalan dari orang-orang asing di tengah-tengah Anda
tanpa menguji jalan-jalan tersebut dalam terang pengajaran Injil.
3.
Anda mungkin memilih jalan Tuhan seperti yang dinyatakan dalam Firman-Nya.
Keluarga adalah dasar dari masyarakat. Keluarga yang memilih jalan Tuhan bisa
mempunyai pengaruh positif yang besar di masyarakat. Mereka bisa menjadi contoh
yang hidup dari prinsip-prinsip Tuhan dalam Alkitab. Mereka bisa menjadi
teladan yang menunjukkan pada masyarakat bagaimana kehidupan Kristen bekerja.
Bacalah Mat 5:14-16.
UPACARA
PERNIKAHAN
Sebuah pernikahan Kristen dimulai dengan suatu persetujuan antara
dua keluarga bersama dengan adanya khalayak ramai, sumpah dan para saksi. Ini
adalah saat yang indah untuk menjadi saksi di lingkungan masyarakat Anda. Dalam
pernikahan Kristen, sebuah upacara pernikahan hendaknya menjadi kesaksian dari
iman Anda dalam Tuhan dan komitmen Anda satu dengan yang lain. Anda punya
kesempatan yang unik bagi penafsiran secara Kristen tentang nilai-nilai budaya.
Beberapa pasangan muda merasa bahwa mereka harus mengadakan pesta
pernikahan yang mahal karena teman atau keluarga yang lain sudah mengadakan
pesta pernikahan yang mahal pula. Pernikahan bukanlah suatu persaingan. Sebuah
pasangan muda mungkin mulai mempersiapkan pernikahan dengan membeli cincin
pertunangan dari permata. Mereka mungkin membeli pakaian pengantin impor yang
mahal untuk hari itu. Kemudian mereka akan memesan kue pernikahan tiga tingkat,
dan acara jamuan makan yang mahal. Kemudian mereka akan membelanjakan seluruh
uang tabungan mereka, dan lebih banyak lagi sebelum upacara pernikahan selesai.
Tujuan dari pernikahan Kristen adalah untuk memuliakan Allah, bukanlah untuk
membuat orang lain kagum. Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah
dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang
berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."
Luk 12:15.
Suami dalam pasangan yang baru saja menikah kadang-kadang harus
membayar semua biaya pernikahan, hadiah untuk anggota keluarga, dan membayar
uang sekolah untuk semua saudaranya dan saudara istrinya yang masih sekolah.
Hanya sedikit yang tersisa untuk keperluan rumah tangganya sendiri. Mudah untuk
memulai kehidupan pernikahan Anda dengan banyak hutang dan kemudian berusaha
dalam sebagian besar waktu hidup Anda untuk lepas dari hutang. Belajarlah untuk
hidup sesuai dengan pendapatan Anda. Janganlah membeli apa yang tidak mampu
Anda beli. Bacalah Rm 13:7-14. Sebuah pasangan Kristen dapat mengadakan
pesta pernikahan yang penuh sukacita dan berarti tanpa harus menghabiskan
banyak uang. Berpesta pora janganlah menjadi bagian dari pernikahan Kristen.
Bicaralah dengan pasangan Anda dan putuskan apa yang terbaik
dengan uang yang ada. Anda mungkin memutuskan jauh lebih baik untuk
membelanjakan uang untuk keperluan rumah tangga Anda yang baru daripada pesta
pernikahan yang besar. Beberapa pakaian baru mungkin Anda inginkan, namun Anda
dapat memilih pakaian yang juga berguna nantinya. Anda mungkin ingin memberikan
hidangan sebelum para tamu pulang, terutama jika mereka datang dari tempat yang
jauh. Hidangan yang sederhana dan layak sudah cukup dihargai. Akhirnya, sebuah
pasangan Kristen janganlah berpikir untuk menghidangkan alkohol dalam pesta
pernikahan mereka. Pesta pernikahan yang mahal mungkin membuat orang terkesan
dalam satu hari. Pernikahan yang bahagia adalah suatu saksi tentang kuasa dan
kasih Tuhan Yesus yang bertahan selama kehidupan pernikahan. itu sendiri.
KELUARGA
BESAR/SANAK SAUDARA
Ketika hari pernikahan tiba, ada perubahan; sebuah keluarga baru
terbentuk. Si pria dan wanita yang muda masih mengasihi ayah dan ibu mereka,
namun mereka telah menggabungkan diri mereka untuk mendirikan keluarga yang
baru. Kasih dan kesetiaan mereka yang pertama adalah untuk pasangan mereka.
Alkitab mengatakan, "… laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan
akan bersatu dengan istrinya, sehingga mereka akan menjadi satu daging."
Mat 19:5.
Pasangan Anda harus yang muncul pertama dalam pikiran Anda jika
pernikahan Anda ingin utuh dan bahagia. Carilah dari pasangan Anda semua
simpati, nasihat, penghiburan dan persahabatan yang Anda inginkan, dan kemudian
hubungan yang intim dan dalam akan terbentuk. Kalau Anda bicara lebih terbuka
kepada ibu atau ayah Anda daripada dengan suami atau istri Anda, maka Anda
kehilangan sukacita yang penuh dari suatu pernikahan.
Namun hal ini tidak berarti bahwa keluarga dan sanak saudara yang
lain segera dilupakan saat upacara pernikahan selesai. Di belakang dan
disamping pasangan muda tersebut berdiri orang tua dan kakek atau nenek, bibi
dan paman, saudara laki-laki dan perempuan. Bersama-sama, pasangan muda akan
belajar untuk mengasihi dan menghargai semua saudara baik dari pihak suami atau
istri. Bersama-sama mereka akan memberikan hormat dan kebaikan kepada para
orang tua yang telah mengasuh mereka dari masa kanak-kanak. Tanggung jawab
keluarga, yang dimiliki oleh suami atau istri secara pribadi, setelah
pernikahan akan ditanggung bersama. Jika satu pihak mempunyai adik, orang tua
yang sudah lanjut, sanak saudara yang sakit atau miskin, yang harus dibantu,
maka yang lain dengan senang hati akan membantu.
Tanggung jawab seperti tersebut diatas janganlah memisahkan suami
dan istri, atau merenggangkan hubungan mereka. Bekerja sama untuk saling
mengasihi dan menolong orang lain akan menarik suami dan istri ke dalam
hubungan yang lebih intim satu dengan yang lain. Rumah tangga Kristen Anda
dapat menjadi contoh bagi sanak saudara dan masyarakat. Kalau kasih Kristus
dapat dilihat dalam hubungan keluarga Anda, maka yang lain akan
menginginkanbimbingan Anda. Kalau Anda menunjukkan kedewasaan dan kepemimpinan
Kristen, orang-orang di sekitar Anda akan menginginkan Anda duduk bersama
mereka dan menjelaskan jalan hidup orang Kristen.
MULIAKANLAH
ALLAH DALAM RUMAH ANDA
Mzm 32:8
mengajarkan bahwa Tuhan "… hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu
jalan yang harus kautempuh." Allah akan membimbing Anda jika Anda
memuliakan Allah dalam rumah Anda.
Ibadah adalah aktivitas keluarga yang akan menolong pertumbuhan
rohani dalam rumah tangga. Pergi ke gereja bersama-sama sangatlah penting.
Namun pergi ke gereja tidak bisa menggantikan kesempatan untuk dapat beribadah
di rumah mereka sendiri. Dalam ibadah keluarga, setiap anggota keluarga dapat
berperan. Ibadah dapat dibentuk untuk memenuhi kebutuhan tiap anggota keluarga.
Persekutuan keluarga, waktu belajar Alkitab, diskusi dan atau pujian keluarga
dapat menjadi suatu pengalaman yang berarti untuk memuliakan Allah. Jika Anda
tidak merencanakan dan mempersiapkan pengalaman-pengalaman seperti itu, maka
hal-hal itu tidak akan terjadi. Hendaklah perkataan Kristus diam dengan
segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar
dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan
puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam
hatimu. Kol 3:16.
Keluarga juga bertanggung jawab atas pendidikan rohani. Apa
yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah
engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya
apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan,
apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun. Ul 6:6-7. Didiklah
orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak
akan menyimpang dari pada jalan itu. Ams 22:6. Pendidikan Kristen
terdiri dari banyak hal. Hal-hal ini termasuk pengajaran, koreksi, memberi
dorongan, mendisiplin dan memberikan dukungan secara rohani. Mungkin yang lebih
penting dan merupakan perintah secara langsung adalah contoh kehidupan Kristen.
Dengan sikap hidup Anda, bukti dari iman Anda, dan kerajinan Anda dalam
mempelajari Firman Tuhan, lebih banyak yang bisa dipelajari jika dibandingkan
dengan melalui pemberian banyak petunjuk. Jangan seorangpun menganggap
engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya,
dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan
dalam kesucianmu. 1Tim
4:12. Suami dan istri, dalam kehidupan Kristennya, dapat memberikan
sumbangan untuk perkembangan rohani satu dengan yang lain dan bagai anak-anak
mereka. Banyak anak yang bahkan memberikan contoh yang sesuai dengan Firman
Tuhan bagi orang tua mereka.
Sebuah keluarga dapat memuliakan Allah dengan merayakan
kebaikan-Nya sebagai suatu aktivitas keluarga. Para anggota keluarga dapat
merenungkan pekerjaan dan berkat Tuhan lalu memberikan kesaksian dalam hidup
mereka. Bacalah Mzm 96.
Ingatlah keindahan Tuhan yang terlihat saat melihat matahari terbenam, melihat
pelangi, melihat buah sulung dari panen, melihat bunga-bunga. Rayakanlah
kejadian-kejadian dalam keluarga, seperti ulang tahun, kedatangan saudara atau
teman, hari pertama sekolah. Saat Anda merasakan kehadiran Tuhan, Anda bisa
memuliakan Allah dengan menyatakan kuasa-Nya dalam hidup Anda. Allah dimuliakan
secara diam-diam oleh beberapa orang dan dengan lantang oleh yang lain. Nyatakanlah
perbuatan Tuhan yang unik bagi Anda dengan ungkapan yang jujur.
KELUARGA
ANDA DAN GEREJA
Tetapi
jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita
beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak- Nya itu,
menyucikan kita dari pada segala dosa. 1Yoh 1:7.
Bacalah Ibr 10:24-25. Gereja membentuk semacam keluarga
besar yang mana seluruh anggota berhubungan seperti saudara-saudara dalam
Kristus. Gereja akan menyediakan makanan rohani, semangat untuk bertumbuh,
kesempatan untuk beribadah, kesempatan untuk persekutuan Kristen, dan dukungan
pada masa-masa sulit. Keluarga perlu untuk berdiskusi dan merencanakan untuk
terlibat di gereja. Mereka perlu menjadi anggota dari sekolah Minggu, ikut
kebaktian, persekutuan doa, pelayanan keluar, pemuridan dan kegiatan-kegiatan
yang lain. Keluarga harus merencanakan bersama-sama untuk memberikan perpuluhan
dan persembahan. Keluarga dapat mendukung para pemimpin gereja dengan
mengungkapkan sikap-sikap yang positif dan memberikan semangat.
Keluarga-keluarga di gereja akan mempunyai hubungan yang dekat saat mereka
ingat untuk saling mendoakan.
KELUARGA
ANDA DAN ORANG LAIN
Selain dari orang-orang atau kelompok-kelompok yang telah
dibicarakan, suatu keluarga hendaknya juga berhubungan baik dengan para
tetangga, teman, orang- orang yang kekurangan, orang asing, rekan sekerja,
pemerintah, pegawai di sekolah, dan masih banyak lagi yang lain. Sama seperti
tiap orang percaya diperintahkan untuk melayani, demikian juga suatu keluarga.
Kehidupan keluarga berhubungan dengan semua lingkungan kehidupan yang lain,
termasuk sanak saudara, gereja, pekerjaan sehari-hari, pemerintah dan
lingkungan pada saat- saat santai. Alkitab menekankan bahwa apapun yang Anda
lakukan, lakukanlah untuk kemuliaan Tuhan. Aku menjawab: Jika engkau makan
atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain,
lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah. 1Kor 10:31. Dan
segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah
semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada
Allah, Bapa kita. Kol 3:17.
====Tuhan Memberkati=====
Sumber
: Pelajaran pernikahan yang kudus
0 komentar:
Post a Comment